Jumat 27 Nov 2020 05:00 WIB

Apakah Ada Nabi Perempuan?

Perempuan dan laki-laki memiliki kapasitas yang sama menjadi ulama dan cendekiawan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Apakah Ada Nabi Perempuan?. Ilustrasi
Foto:

Seorang tokoh utama Islam, Imam Abu Al-Hasan Al-Asy’ari mengatakan tidak ada seorang perempuan yang menjadi nabi, melainkan “ash-shiddiqah”, yakni perempuan-perempuan yang jujur dan tepercaya. Sementara dalam kitab Al-Asybah wa an-Nazhair, pada bab Al-Qaul fi Ahkam al-Untsa, Imam Jalaludin As-Suyuthi menyatakan para ulama berbeda pendapat mengenai perihal perempuan sebagai nabi.

Di antara mereka, ada yang berpendapat Sayyidah Maryam adalah nabi. Kemudian, dikatakan dalam kitab tersebut, “Imam Taqiyuddin as-Subki, dalam kitab Al-Halbiyyat mengatakan, ‘Kenabian Maryam ini mendapat dasar legitimasi dari ayat suci Alquran (surat Maryam). Nama Sayyidah Maryam disebut bersama-sama para nabi. Hal ini menjadi indikasi ia adalah nabi. Sementara, kenabian perempuan lainnya diperdebatkan, seperti Ummi Musa (ibunda Nabi Musa), Sayyidah Asiyah (istri Fir’aun), Sayyidah Hawa, dan Sayyidah Sarah (istri Nabi Ibrahim). Menurut pandangan kami, semuanya bukanlah nabi.”

Sedangkan dalam buku Fath Al-Mun’im; Syarah Shahih Muslim, Dr. Musa Syahin Lasyin mengatakan, “Dikutip dari Imam Al-Asy’ari bahwa di antara kaum perempuan, ada sejumah nabi. Ibnu Hazm menyebut hanya enam: Hawa, Sarah, Hajar, Ummi Musa, Asiyah, dan Maryam. Dan, ia mengutip mengenai ini dari mayoritas ahli fiqh. Al-Qurthubi mengatakan, ‘Yang benar ialah Maryam adalah nabi.’ Iyadh mengatakan pendapat sebaliknya. Al-Hasan berpendapat, ‘Tidak ada seorang perempuan pun yang menjadi nabi. Tidak juga dari golongan jin.’”

Dari perdebatan ulama di atas, Husein Muhammad dalam bukunya mengatakan tampak jelas para perempuan tersebut adalah ulama dengan seluruh maknanya yang terhormat. Intelektualitas dan kepribadian perempuan sangat mengungguli kebanyakan laki-laki.

 

Dari sejaran peradaban Islam sejak masa Rasulullah SAW sampai hari ini memperlihatkan tentang keulamaan dan aktivitas sosial perempuan yang mencakup ekonomi, budaya, dan politik. Sama halnya dengan laki-laki, perempuan terbukti mampu bekerja dan berjuang memakmurkan kehidupan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement