REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seorang Raja Persia, Kisra, pernah menyurati Nabi Muhammad SAW dan memerintahkan Nabi untuk bertobat. Hal itu dia lakukan usai mendengar kabar bahwa terdapat seorang Nabi yang berasal dari Makkah.
Dalam kitab Sirah Nabawiyah karya Ibnu Hisyam karya Abu Muhammad Abdul Malik bin Hisyam dijelaskan:
فبلغني عن الزهري أنه قال : كتب كسرى إلى باذان : أنه بلغني أن رجلا من قريش خرج بمكة ، يزعم أنه نبي ، فسر إليه فاستنبه ، فإن تاب وإلا فابعث إلي برأسه . فبعث باذان بكتاب كسرى إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم ، فكتب إليه رسول الله صلى الله عليه وسلم : إن الله قد وعدني أن يقتل كسرى في يوم كذا من شهر كذا . فلما أتى باذانَ الكتابُ توقف لينظر ، وقال : إن كان نبيا فسيكون ما قال . فقتل الله كسرى في اليوم الذي قال رسول الله صلى الله عليه وسلم .قال ابن هشام : قُتل على يدي ابنه شيرويه ، وقال خالد بن حق الشيباني :
وكسرى إذ تقسمه بنوه * بأسياف كما اقتسم اللحام
تمخضت المنون له بيوم * أني و لكل حاملة تمام
Kisra menulis surat kepada gubernurnya di Yaman yang bernama Badzan perihal Nabi. Dalam suratnya, Kisra mempertanyakan informasi yang didengarnya mengenai seseorang dari Makkah yang mengaku Nabi.
Kisra berkata: “Aku mendapat informasi bahwa seseorang dari suku Quraisy di Makkah mengaku sebagai Nabi, maka pergilah engkau (Badzan) kepadanya dan suruh dia bertaubat. Jika ia tidak bertaubat, datanglah kepadaku dengan membawa kepalanya,”.
Lalu Badzan pun mengirimkan surat tersebut kepada Rasulullah SAW. Usai menerima dan membaca surat itu, Nabi pun membalas surat yang isinya: “Sesungguhnya Allah terlah berjanji kepadaku akan mematikan Kisra pada hari ini, bulan ini,”.
Ketika surat Rasulullah SAW sampai ke tangan Badzan, Badzan membuka dan melihat isinya. Badzan pun berkata: “Jika Muhammad seorang Nabi, maka apa yang dia katakan akan terjadi,”. Lalu Allah SWT mematikan Kisra tepat di hari yang dikatakan Rasulullah SAW.
Ibnu Hisyam berkata bahwa Kisra terbunuh di tangan anaknya yang bernama Syirawih. Dan Khalid bin Hiqq As-Syaibani berkata: “Dan Kisra, ketika ia dipotong anak-anaknya dengan pedang sebagaimana daging yang dipotong-potong.”