REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Saat usia manusia sudah mencapai batas hidup di dunia, maka kehidupannya berpindah menuju alam barzakh.
Barzakh berarti pemisah. Ada dua hal yang memisahkan. Pertama, dijelaskan dalam Alquran surat Ar-Rahman 19-20 :
مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيٰنِۙ بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيٰنِۚ Marajal-baḥraini yaltaqiyān. Bainahumā barzakhul lā yabgiyān. “Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.”
Profesor M Quraish Shihab mengatakan banyak sekali penafsiran para ulama dari ayat tersebut tentang pemisah. Dia menjelaskan agar mudah dipahami, air laut itu banyak sedangkan air sungai itu sedikit.
Tapi, air laut berada di tempat yang lebih rendah daripada air sungai sehingga walaupun banyak tidak bisa bercampur. Begitu pula dengan air sungai tidak bercampur dengan air laut, walaupun tinggi tapi sedikit.
“Sementara barzakh yang kedua adalah ucapan orang yang sudah meninggal berada di alam barzakh. Jadi ada dialog dan harapan yang ingin dia sampaikan,” kata Quraish Shihab dalam kajian Misteri Alam Barzakh di akun Youtube Quraish Shihab. Allah berfirman dalam surat Al-Mu’minun ayat 99-100 :
حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُوْنِ ۙ لَعَلِّيْٓ اَعْمَلُ صَالِحًا فِيْمَا تَرَكْتُ كَلَّاۗ اِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَاۤىِٕلُهَاۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ بَرْزَخٌ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ Hattā iżā jā`a aḥadahumul-mautu qāla rabbirji\'ụn. La\'allī a\'malu ṣāliḥan fīmā taraktu kallā, innahā kalimatun huwa qā`iluhā, wa miw warā`ihim barzakhun ilā yaumi yub\'aṡụn.“
"Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.”
Dari kedua ayat dapat dipahami bahwa orang yang telah meninggal akan berkata ‘Ya Allah kembalikan aku ke dunia, semoga aku mendapat amal shaleh yang pernah kutinggalkan di dunia.’ Allah menjawab itu hanya ucapan yang tidak ada hakikatnya karena antara dunia dan akhirat ada pemisah.
Orang-orang yang berada di alam barzakh sudah lebih dekat dengan akhirat karena telah meninggalkan alam dunia. “Di depannya ada akhirat dan di belakangnya ada dunia,” ujar dia.
Banyak orang mengatakan hidup hanya sekali, namun sebenarnya hidup dua kali, di alam dunia dan alam barzakh. Kehidupan di alam barzakh berbeda daripada di dunia.
Banyak uraian para ulama tentang alam barzakh yang dimulai dari seseorang meninggal dunia. Di alam barzakh, semua orang menyesal menyesal.
Tidak ada satu pun yang tidak menyesal. Mereka menyesal belum banyak berbuat amal baik semasa di dunia. Jika diibaratkan, tempatnya sangat gelap.