REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Dalam Alquran ada banyak nama yang mengisyaratkan tentang kiamat.
Sebagian nama terkait dengan proses kehancuran alam, sebagian lainnya mengisyaratkan pada keadaan manusia sesudah terjadinya kiamat seperti hari berkumpulnya makhluk, hari perhitungan, hari pembalasan dan lainnya.
Dalam buku Kiamat dalam Perspektif Al Quran dan Sains yang disusun Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI dengan LIPI menjelaskan secara umum istilah Alquran yang menunjuk pada makna kiamat dapat dikelompokan menjadi tiga.
Yaitu pertama, nama yang menggambarkan karakteristiknya. Kedua, julukan yang menggambarkan keadaan hari dan manusia pada saat itu. Dan ketiga, julukan yang menggambarkan sifat-sifatnya.
Nama yang menggambarkan karakteristik kiamat di antaranya seperti yaumul qiyamah (hari kiamat). Istilah ini paling banyak disebutkan dalam Alquran sekitar 71 kali. Di antara ayat yang menyebutkan adalah surat al-Baqarah ayat 113.
Ayat-ayat yang menyebut yaum al qiyamah pada umumnya menjelaskan kepastian datangnya kiamat, ketetapan akan dilangsungkannya pengadilan bagi setiap manusia, penetapan hukum atas persolanan yang diperselisihkan Yahudi dan Nasrani tentang berita dalam Taurat.
Selain itu ada istilah al-yaum al-akhir, digunakan untuk menunjukan bahwa hari itu merupakan saat terakhir bagi semua makhluk sebelum menuju alam akhirat yang merupakan alam keabadian.
Kata ini disebut sebanyak 26 kali dalam Alquran seperti pada surat al-Baqarah ayat 8. Kiamat dalam Alquran juga disebut dengan as-Sa’ah yang memiliki makna waktu datangnya kehancuran alam. Ada sebanyak 41 kali istilah ini digunakan dalam Alquran seperti pada surat al-Anam ayat 31.
Selain itu terdapat istilah lainnya yang menggambarkan karakteristik kiamat seperti al-Qariah atau suara ketukan yang keras, al-Haqqah atau yang pasti terjadi, al-Waqiah atau peristiwa hebat, al-Gasyiyah atau malapetaka yang menyelimputi perasaan manusia, as-Sakhkhah atau bunyi gelegar yang keras sekali, yaumul ba’ts atau hari kebangkitan manusia dari kubur, yaumul khuruj atau hari dikeluarkannya manusia dari kubur menuju mahsyar, yaumul fasl atau hari ketika Allah memutuskan seluruh persoalan yang telah dilakukan dan dipertentangkan manusia.
Selain itu, ada pula at-Tammah al-Kubra atau hari malapetaka sangat besar bagi orang kafir dan pendosa, yaumul hisab atau hari perhitungan, yaumul wa'id atau hari ancaman, yaumul azifah atau hari yang dekat, yaumul jam’ atau hari berkumpul, yaumul talaq atau hari pertemuan, yaumul tanad atau hari saling memanggil meminta pertolongan, dan yaumut taghabun atau hari kerugian.
Sedangkan julukan yang menggambarkan keadaan hari dan manusia pada saat kiamat seperti yaum 'asir atau hari yang serba sulit. Saat itu semua manusia menghadapi kesulitan yang sangat.
Istilah ini dapat ditemukan pada surat Al-Mudatsir ayat 9. Ada juga yaum azim hari yang agung, karena peristiwa yang terjadi benar-benar dahsyat hingga semua mata terbelalak dan hati begejolak. Semua takut akan nasibnya kecuali orang yang bertakwa. Ini sebagaimana dalam surat Al-Mutaffifin ayat 4-6.
Selain itu terdapat istilah lainnya seperti yaum mashud atau hari yang dipersaksikan, yaum abus qamtharir atau hari ketika orang kafir bermuka masam dan penuh kesulitan, yaum aqim atau hari yang mandul, yaumus shadr atau hari bertolak, yaumul Jidal atau hari berbantah, yaumul Maab atau hari kembali, yaumul Ard atau hari ketika amal manusia diperlihatkan dan sebagainya. Sedangkan julukan yang menggambarkan sifat-sifat kiamat seperti yauma tublas sarair atau hari ditampakan segala rahasia seperti pada surat At-Thariq ayat 9.