Senin 16 Nov 2020 23:51 WIB

Syarat Dapat Pahala di Dunia dan Akhirat Menurut Alquran

Alquran memberikan syarat mendapat pahala bagi seorang mukmin

Alquran memberikan syarat mendapat pahala bagi seorang mukmin. Ilustrasi amal saleh
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Alquran memberikan syarat mendapat pahala bagi seorang mukmin. Ilustrasi amal saleh

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam Alquran atau bahasa Arabnya pahala disebut ajrun jamaknya ujur, sering juga diartikan dengan upah. Istilah lain tsawab, jamaknya atswab, yang sering diartikan dengan balasan atau ganjaran.

Baik ajrun maupun tsawab, keduanya berlaku di dunia dan di akhirat. Firman Allah:

Baca Juga

وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الْآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا “Siapa yang mencari ganjaran dunia akan Kami beri, dan siapa yang mencari ganjaran akhirat juga akan Kami beri.” (QS Ali Imran:145). 

Namun, Allah memberikan pilihan yang terbaik adalah ganjaran akhirat: 

قَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا وَلَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الصَّابِرُونَ “Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar." (Al-Qashash:80). 

Ganjaran dunia itu berbentuk materi dan kenikmatan duniawi yang kini telah bisa kita rasakan. Sedangkan ganjaran akhirat berbentuk surga dengan segala kenikmatannya, yang hanya bisa dirasakan nanti setelah kiamat.

Baik pahala atau ganjaran yang terkait dengan surga di akhirat kelak diperoleh karena amal atau kegiatan yang dilakukan oleh manusia, yang dikenal dengan amal saleh. Berbeda dengan ganjaran dunia, bisa saja karena kerja yang tidak baik, seperti judi, korupsi, kolusi, nepotisme, menipu, dan perbuatan-perbuatan haram lainnya.

Ini, dapat dipahami dari ayat 145 surat Ali Imran di atas, yang juga dipertegas surat Al-Isra' ayat 18-21, yaitu dua golongan: kuffar yang menghendaki kekayaan duniawi, dan golongan mukminin yang menghendaki kenikmatan akhirat. "Kepada masing-masing golongan itu Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu," demikian penegasan Allah.

Namun, bagi kaum mukminin diserukan untuk mendapatkan kedua-duanya, dan ini benar-benar dijanjikan Allah, serta sudah pernah dinyatakan-Nya sendiri untuk para perintis Islam:

فَآتَاهُمُ اللَّهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ الْآخِرَةِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ “Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (Ali Imran:148).

Sekalipun berupa ganjaran dunia, namun bagi seorang Muslim ganjaran dunia itu adalah juga jembatan menuju surga di akhirat. Karena itu keduanya harus dicapai, dan syaratnya hanya satu yaitu ihsan atau berbuat baik.

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement