REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nabi Muhammad SAW memiliki sejumlah anak lelaki yang bernama Ibrahim, Qasim, dan Abdullah. Namun ketiganya meninggal dunia pada usia yang relatif pendek sehingga dari mereka tidak ada garis keturunan yang harusnya langsung mengarah nasab bin Muhammad SAW.
Pakar Ilmu Alquran KH Ahsin Sakho menjelaskan, kemungkinan besar ditiadakannya keturunan dari garis anak-anak lelaki Nabi dikarenakan kehendak Allah sendiri. Menurut beliau, ditiadakannya keturunan dari garis anak lelaki lantaran dikhawatirkan umat Islam akan mengkultuskan atau mendewakan keturunan Nabi Muhammad SAW itu.
“Rupanya Allah tidak menghendaki Nabi punya anak laki-laki. Karena bisa jadi, jika Nabi punya anak laki-laki maka (anak dan keturunannya) akan dikultuskan, didewa-dewakan,” kata KH Ashin dalam kajian live streaming, di Ahsin Sakho Center, Ahad (15/11).
Lebih lanjut beliau menjelaskan, ketika Nabi memiliki keturunan dari jalur anak perempuan saja, umat Islam kala itu terlihat sangat memuja-muji keturunan beliau. Misalnya bagaimana puja-puji itu diberikan kepada cucu Nabi yakni Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein.
Tak sedikit bahkan dari kaum Islam di Makkah yang memuja-muji keturunan Nabi itu hingga menawarkan anak-anak gadisnya kepada keturunan Nabi. Maka tak ayal, ditidakannya keturunan Nabi dari jalur laki-laki dimungkinkan untuk menghindari pengkultusan yang berlebih.
“Makanya Nabi pernah berkata law kana Ibrahimu hayyan, la kaana Nabiyya (jika Ibrahim anakku bisa terus hidup, maka dia bisa punya perangai kenabian,” ujarnya.
BACA JUGA: Amerika Kecam Keras Kebebasan Beragama Turki, Turki: Amerika Ngaca Dulu