REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mati syahid saat perang membela agama Islam memiliki keistimewaan dalam Islam. Syekh Majdi Muhammad Asy-Syahawi dalam bukunya yang berjudul Bekal Menggapai Kematian yang Husnul Khatimah menuliskan enam keistimewaan mati syahid di medan perang.
Ciri ini diisyaratkan oleh sabda Rasulullah SAW, "Orang yang mati syahid memperoleh enam keistimewaan di sisi Allah, Yaitu: Diampuni ketika tetesan darah pertamanya jatuh dan langsung melihat surga tempat tinggalnya seketika itu, dia dilindungi dari siksa kubur, dia aman dari ketakutan yang paling besar, dikenakan padanya pakaian keimanan, dia dinikahkan dengan bidadari, dan dia diizinkan untuk memberi syafaat kepada tujuh puluh orang kerabatnya." (HR Ahmad)
Kematian syahid ini diharapkan bisa diraih pula oleh orang yang memohonkannya dari lubuk hati yang paling dalam, kendati sulit baginya untuk memperoleh kematian syahid itu di medan perang. Sebab Rasulullah SAW bersabda: "Siapa memohon kematian syahid dengan jujur, niscaya Allah menyampaikannya ke derajat orang-orang yang mati syahid, meskipun dia meninggal dunia di atas ranjangnya." (HR Muslim)