REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sikap lembut nan tegas Nabi Muhammad lagi-lagi terbukti saat ada seorang dari suku Badui Arab yang mengencingi Masjid Nabi (Nabawi).

Pakar Ilmu Alquran, KH Ahsin Sakho, menjelaskan mengenai sikap Nabi dalam menyebarkan rahmah. Menurut beliau, sebagaimana yang beliau jelaskan dari kitab Muhammad Al-Insan Al-Kamil karya Sayyid Muhammad Ibnu Sayyid Alawi bin Sayyid Maliki Abbas, Nabi tidak pernah membentak apalagi memarahi perilaku tak pantas orang Badui yang mengencingi Masjid Nabawi.

Padahal ketika itu, para sahabat Nabi yang menyaksikan peristiwa itu sudah tak sabar hendak memarahi dan membentak orang Badui tersebut. Namun Rasulullah SAW melarang para sahabatnya untuk berlaku kasar, dan justru membiarkan orang Badui itu menyelesaikan hajat kencingnya.

Setelah usai melakukan itu, kata KH Ahsin, Nabi menghampiri orang Badui tadi dan menegurnya dengan nasihat lembut: "Wahai, orang Badui. Ini adalah masjid tempat yang suci, tempat untuk menyembah Allah SWT. Maka tak pantas bagi siapapun untuk mengotorinya, termasuk mengencinginya,".

Mendengar kata-kata itu, orang Badui pun merasa tergugah. Sebab Nabi menyampaikannya dengan lembut lagi ramah, padahal bersamaan dengan itu ia melihat bagaimana tatapan dari para sahabat Nabi yang nampak marah dan tidak menyukainya.

"Saking senangnya orang Badui itu karena dinasihati Nabi dengan lembut, dia sampai berdoa agar Allah limpahkan rahmat kepadanya dan Nabi, dan jangan limpahkan (rahmat) kepada selain Nabi," ungkapnya. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika