Oleh : Kepala LPMQ Kemenag dan Sekjen OIAA, KH Dr Muchlis M Hanafi
REPUBLIKA.CO.ID, Merujuk kepada Alquran dan sejarah hidup Nabi Muhammad (sîrah), penistaan terhadap Nabi selalu berulang dan Islam telah memberikan solusi dalam menghadapi masalah tersebut.
Berbagai peristiwa menyakitkan dialami Rasulullah semasa hidupnya dan setelah wafatnya, baik dalam bentuk penistaan maupun serangan secara fisik. Ada yang melemparkan kotoran kambing ke punggungnya.
Ada yang meletakkan duri di jalan yang sering dilaluinya dan ada pula yang membuang sampah kotoran di depan pintu rumahnya. Tuduhan gila, tukang sihir, kena sihir, dan pendongeng sering dilontarkan oleh para penentangnya dan diabadikan dalam Alquran (Lihat QS al-Hijr: 6, QS al-Thur: 29). Saat ini, kita menyaksikan kebencian secara membabi buta ditunjukkan kepada Nabi mulia dan ajaran yang dibawanya.
Nabi Muhammad tidak sendirian mengalami penistaan. Semua nabi dan rasul utusan Allah selalu mengalami apa yang dialami oleh Rasulullah. Bahkan, dapat dikatakan, penistaan terhadap nabi dan rasul dari para penentangnya adalah sebuah sunnatullah. Ini bisa dilihat dari beberapa firman Allah SWT, antara lain:
وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِيْنَ سَخِرُوْا مِنْهُمْ مَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ “Dan sungguh, beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad) telah diperolok-olokkan, sehingga turunlah azab kepada orang-orang yang mencemoohkan itu sebagai balasan olok-olokan mereka.” (QS al-An`am: 10).
وَمَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ “Dan setiap kali seorang rasul datang kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokannya.” (QS al-Hijr: 11).
وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَاَمْلَيْتُ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا ثُمَّ اَخَذْتُهُمْ فَكَيْفَ كَانَ عِقَابِ “Dan sesungguhnya beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad) telah diperolok-olokkan, maka Aku beri tenggang waktu kepada orang-orang kafir itu, kemudian Aku binasakan mereka. Maka alangkah hebatnya siksaan-Ku itu!” (QS al-Ra`d: 32).