REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukan hanya menangis, ternyata dengan menghadirkan "ruh" saat membaca Alquran bisa membuat pingsan bagi para ulama terdahulu. Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang menghembuskan nyawa ketika membaca Alquran.
Pengasuh Pesantren Tahfizh Mutiara Darul Quran Ustaz Teguh Turwanto dalam sebuah pengajian virtualnya, Rabu (4/11), mengatakan,
dalam kitab At-Tibyan Fi Adabi Hamlatil Quran karya Imam Nawawi rahimahullah dituliskan:
Kami meriwayatkan dari Bahz bin Hakim, bahwa Zurarah bin Aufa, seorang tabi'in mulia, mengimani orang-orang sholat Fajar, lalu ia membaca hingga sampai surah:
فَإِذَا نُقِرَ فِى ٱلنَّاقُورِ (8) فَذَٰلِكَ يَوْمَئِذٍ يَوْمٌ عَسِيرٌ (9)
"Maka apabila sangkakala ditiup, maka itulah hari yang serba sulit." (Al-Muddatstsir: 8-9).
Ia kemudian tersungkur tak bernyawa. Bahz berkata, "Aku termasuk di antara yang menggotongnya."
Ahmad bin Abu Al-Hawari berjuluk selasih Syam, seperti yang dikatakan Abul Qasim Al-Junaid, ketika dibacakan AlQuran di dekatnya, ia berteriak dan pingsan.