Rabu 04 Nov 2020 05:10 WIB

Sejarah Rumah Sakit dalam Peradaban Muslim (2)

Rumah sakit Islam di awa pendiriannya menyediakan berbagai fasilitas.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Ani Nursalikah
Sejarah Rumah Sakit dalam Peradaban Muslim (2). Lapangan utama dan air mancur di Rumah Sakit Arghun Al-Kamili di Aleppo, Suriah.
Foto: Muslim Heritage
Sejarah Rumah Sakit dalam Peradaban Muslim (2). Lapangan utama dan air mancur di Rumah Sakit Arghun Al-Kamili di Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tujuan pembangunan rumah sakit Islam seribu tahun lalu adalah menyediakan berbagai fasilitas, mulai dari perawatan hingga penyembuhan, suaka, dan rumah jompo. 

Selain itu, mereka yang bertugas di rumah sakit juga merawat semua pasien tanpa memandang latar belakang baik kaya maupun miskin. Umat Islam terikat kehormatan untuk memberikan pengobatan bagi orang sakit, siapa pun mereka.

Baca Juga

Rumah sakit ini didanai oleh sumbangan keagamaan amal yang disebut wakaf. Uang dari kas negara juga digunakan untuk pemeliharaan beberapa rumah sakit. Sebagian karena pendanaan inilah mereka dengan cepat menjadi lembaga ilmiah yang kuat dan bagian integral dari kehidupan kota. 

Sebelum Muslim memiliki rumah sakit, orang Yunani memiliki kuil penyembuhan. Dalam hal ini, perawatan kesehatan lebih didasarkan pada gagasan penyembuhan yang ajaib daripada pada analisis dan praktik ilmiah. 

Lembaga amal Byzantium Yunani, xenodocheion (secara harfiah berarti hostel atau penginapan), paling dekat dengan rumah sakit tempat perawatan diberikan kepada penderita kusta, cacat, dan orang miskin. Meskipun tidak ada informasi yang cukup tentang rumah sakit awal di Mesir Kuno, Mesopotamia, China, Persia, dan India, tidak mengherankan jika ditemukan pasien dalam budaya ini menerima beberapa bentuk perawatan formal di bagian bangunan khusus.

https://muslimheritage.com/hospital-development/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement