REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyaknya narasi mengenai perang dalam sejarah Islam menimbulkan pertanyaan, apakah Islam ini sebuah agama perang? Atau justru merupakan agama damai sebagaimana misinya yang rahmatan lil-alamin.
Dalam buku Islam Agama Perdamaian karya Ustaz Ahmad Sarwat dijelaskan, di dalam Alquran memang bertabur ayat-ayat terkait perang. Salah satunya di dalam Surah Al-Baqarah ayat 218.
Allah berfirman: “Innalladzina aamanu walladzina haajaruu wa jaahaduu fii sabilillahi ula-ika yarjuna rahmatallahi wallahu ghafurun rahim,”. Yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang,”.
Namun demikian, bukan berarti isi Alquran adalah mengenai perang saja. Bahkan intisari kehidupan Rasulullah SAW bukan hanya mengenai peperangan. Perintah berperang kala itu memiliki landasan yang kuat, desakan mempertahankan diri, hingga membentengi keyakinan, dan akidah.
Akhlak Nabi pun penuh dengan kelembutan dan kasih sayang. Lembut dan penuh cinta kasihnya Nabi bukan hanya dilakukan pada umat Muslim saja, bahkan dengan orang-orang yang memusuhi Islam pun beliau lakukan.