REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dzikir memiliki beragam manfaat. Dzikir merupakan ibadah hati dan lisan yang tidak mengenal batasan waktu. Bahkan Allah memberikan sifat ulul albab, adalah mereka-mereka yang senantiasa menyebut Rabnya, baik dalam keadaan berdiri, duduk bahkan juga berbaring.
Berikut ini lafal dzikir yang bisa kita praktikkan sehari-hari.
Mengucap (لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ)
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ كَثِيرِ بْنِ بَشِيرِ بْنِ الْفَاكِهِ قَالَ سَمِعْتُ طَلْحَةَ بْنَ خِرَاشٍ ابْنَ عَمِّ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللهِ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَفْضَلُ الذِّكْرِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَفْضَلُ الدُّعَاءِ الْحَمْدُ لِلَّهِ.
Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Ibrahim Ad-Dimasyqi telah menceritakan kepada kami Musa bin Ibrahim bin Kasir bin Basyir bin Al fakih dia berkata; saya mendengar Thalhah bin Khirasy anak pamannya Jabir dia berkata; saya mendengar Jabir bin Abdillah dia berkata; saya mendengar Rasul saw. bersabda: “Zikir yang paling utama adalah Lailaaha illallah (Tidak ada tuhan (ilah) yang berhak disembah kecuali Allah). Dan doa yang paling utama adalah alhamdulillah (segala puji bagi Allah).” H.R.Ibn Majah. No.3790.
Mengucap (سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ), akan diampuni semua kesalahan kita
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ سُمَيٍّ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ.
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Sumay dari Abu Salih dari Abu Hurairah ra.bahwa Rasul saw.bersabda: ”Barangsiapa mengucapkan “Subhanallah wabihamdihi” (Maha suci Allah dan segala pujian hanya untuk-Nya) sehari seratus kali, maka kesalahan-kesalahannya akan terampuni walaupun sebanyak buih di lautan.” H.R al-Bukhari. No. 5926.
Mengucap (سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيمِ), memberatkan mizan dan dicintai Allah
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا عُمَارَةُ بْنُ الْقَعْقَاعِ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيمِ.
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fu dhail telah menceritakan kepada kami ‘Umarah bin Qa’qa’ dari Abu Zur’ah dari Abu Hurairah menuturkan; Rasul saw. bersabda: “Ada dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan (mizan), dan dicintai Arrahman, Subhanallah wabihamdihi dan Subhanallahil ‘azhiim.” H.R.al-Bukhari. 6188.