Rabu 21 Oct 2020 05:15 WIB

Ratusan Yahudi Quraizhah Pernah Dibantai Era Rasulullah? 

Perlu dilakukan studi kritis atas anggapan ratusan Yahudi dibantai.

Perlu dilakukan studi kritis atas anggapan ratusan Yahudi dibantai. Masjid Khandaq, lokasi terjadinya Perang Khandaq
Foto:

Kedua, apa yang dimaksud dengan muqatilah yang akan dibunuh sebagaimana diputuskan Sa’ad yang terdapat dalam Shahih Bukhari dan Muslim? 

Dari akar kata dan penggunaannya, kata ini lebih banyak diartikan dengan tentara yang secara aktif ikut berperang. Tak menutup kemungkinan, kata ini juga digunakan untuk tokoh-tokoh yang punya pengaruh dalam sebuah perang. 

Bisa dikatakan merekalah gembong dan gerbong utama peperangan itu. Jika demikian berarti jumlah mereka tidak mungkin sampai ratusan. 

Ketiga, kalau kita meluaskan bacaan dan mengkaji masalah ini bukan hanya dari sumber-sumber sirah yang biasa, tapi juga dari sumber-sumber yang ‘tidak biasa’ (فى غير مظانها), kita akan menemukan sebuah riwayat yang perlu diperhitungkan, yang menyebut angka secara tegas.  

Riwayat itu terdapat di dalam kitab al-Amwal karya Abu Ubaid al-Qasim bin Sallam dan al-Amwal karya Humaid bin Zanjuyah (Zanjawaih). Riwayat tersebut berbunyi : 

حدثنا حميد قال ثنا عبد الله بن صالح حدثني الليث بن سعد حدثني عقيل عن ابن شهاب، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم غدا إلى بني قريظة، فحاصرهم حتى نزلوا على حكم سعد بن معاذ، فقضى بأن يقتل رجالهم، وتقسم ذراريهم وأموالهم، فقتل منهم يومئذ أربعون رجلا (الأموال لابن زنجويه ص 299) 

Dari Humaid, ia berkata, “Kami disampaikan Abdullah bin Shaleh, ia berkata, saya disampaikan Aqil dari Ibnu Syihab, “Rasulullah SAW berangkat menuju Bani Quraizhah lalu mengepung mereka, sampai akhirnya mereka mau menerima keputusan Sa’ad bin Muadz. Sa’ad memutuskan bahwa laki-laki mereka (maksudnya adalah al-muqatilah sebagaimana dalam shahihain) dibunuh, wanita dan anak-anak mereka ditawan dan harta mereka dibagi-bagi. Maka dibunuhlah dari mereka di hari itu sebanyak empat puluh (40) orang.” 

Memang riwayat ini bersifat mursal karena Ibnu Syibah az-Zuhri adalah seorang tabiin yang tidak bertemu langsung dengan Rasulullah. Meski banyak ulama hadits yang menilai lemah mursal Ibnu Syihab, tapi ini masih jauh lebih baik dari angka ratusan yang disebutkan Ibnu Hisyam tanpa sanad. 

Keempat, Ibnu Hisyam menyebutkan bahwa orang-orang yang akan dibunuh itu digiring ke Madinah dan ditahan di rumah Bintu al-Harits, seorang wanita dari suku Bani Najjar. Pertanyaannya apakah mungkin jumlah sebanyak itu ditahan dalam satu rumah? 

photo
Yahudi Israel (ilustrasi) - (Reuters/Ronen Zvulun )

Kelima, seorang orientalis dari Skotlandia bernama Montgomery Watt dalam bukunya Muhammad at Medina menjadikan angka-angka ini sebagai dalih untuk mengatakan bahwa Rasulullah SAW seorang yang haus darah. 

Ia menyebut apa yang dialami Yahudi Bani Quraizhah itu sebagai ‘the massacre of the Bani Quraiza’ (pembantaian Bani Quraizhah). Lalu ia berkata, “Peristiwa ini membuktikan betapa bedanya kita bangsa Eropa yang berperadaban dengan orang-orang di jazirah Arab, di bawah pimpinan Muhammad, yang haus darah.”  

Apakah kita akan memberi alasan tambahan bagi mereka untuk semakin menyudutkan Islam dan Nabiyyurrahmah dengan riwayat yang belum dikaji secara teliti ?

Ketika kita mengekspos sisi kelembutan Rasulullah, bahwa beliau adalah sosok yang sangat pengasih dan penyayang, tidak suka kekerasan apalagi pertumpahan darah, dan seterusnya, kita tidak sedang mencari apresiasi siapapun. Kita hanya ingin menyampaikan fakta berdasarkan argumentasi yang teruji. 

Mengungkapkan sisi kelemah-lembutan dan toleransi Rasulullah yang mulia tidak berarti kita menjadi cemen atau mengajak umat ini jadi pengecut. Karena kita diajarkan bahwa :  

اللين فى موضع الشدة جبن كما أن الشدة فى موضع اللين تهور “Lembut dalam posisi yang semestinya tegas adalah pengecut. Tapi keras dalam posisi yang semestinya lembut adalah ceroboh.” 

اللهم فهمنا وفقهنا فى ديننا وارزقنا الاقتداء الصحيح بحبيبك صلى الله عليه وسلم

*Alumni Al-Azhar Mesir, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah STIT Diniyyah Puteri Padang Panjang

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement