Kamis 15 Oct 2020 20:06 WIB

Penjelasan Mengapa Surat Al-Kahfi Termasuk Surat Makkiyah  

Surat Al-Kahfi termasuk surat yang diturunkan di Makkah atau Makkiyah

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Surat Al-Kahfi termasuk surat yang diturunkan di Makkah atau Makkiyah (Ilustrasi) Surah al-Kahfi di dalam Alquran
Foto: Ist
Surat Al-Kahfi termasuk surat yang diturunkan di Makkah atau Makkiyah (Ilustrasi) Surah al-Kahfi di dalam Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, Surat  al-Kahfi merupakan salah satu surat  Makkiyah di dalam Alquran. Menurut Ahmad Fuad Effendy (2013: 41), di antara ciri-ciri yang dominan pada suatu surat  yang turun di Makkah adalah banyak mengandung kecaman terhadap kaum musyrikin. 

Surat  al-Kahfi ayat 22, umpamanya, menyinggung bagaimana orang-orang Nasrani pada zaman Rasulullah SAW berselisih pendapat tentang jumlah para pemuda Ashab al-Kahfi. 

Baca Juga

سَيَقُولُونَ ثَلَاثَةٌ رَابِعُهُمْ كَلْبُهُمْ وَيَقُولُونَ خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًا بِالْغَيْبِ ۖ وَيَقُولُونَ سَبْعَةٌ وَثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ ۚ قُلْ رَبِّي أَعْلَمُ بِعِدَّتِهِمْ مَا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا قَلِيلٌ ۗ فَلَا تُمَارِ فِيهِمْ إِلَّا مِرَاءً ظَاهِرًا وَلَا تَسْتَفْتِ فِيهِمْ مِنْهُمْ أَحَدًا

Nanti (ada orang yang akan) mengatakan, `(jumlah mereka)adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan, `(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjingnya', sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, `(jumlah mereka)tujuh orang, yang kedelapan adalah anjing nya.' Katakanlah, `Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit.' Karena itu, janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka.”

Orang-orang Nasrani dari Najran saling berbeda pendapat, yakni ada yang menegaskan jumlah para penghuni gua adalah tiga orang (anjingnya sebagai peng huni keempat); ada pula yang bersikeras jumlah mereka lima orang (an jingnya sebagai penghuni keenam).

Padahal, seperti ditekankan dalam ayat di atas, kedua argumentasi tersebut hanyalah tebak-tebakan mereka mengenai ihwal yang gaib (rajman bilghaiib).

Alangkah lebih baik bagi seorang yang beriman untuk menyerahkan pengetahuan tentang hal-hal yang gaib pada Allah SWT. Ayat Alquran ini sekaligus untuk meneguhkan pendapat yang sahih, bahwa jumlah mereka adalah tujuh orang (anjingnya sebagai penghuni yang kedelapan).

Berikutnya, surat  al-Kahfi ayat 23 dan 24, mesti dikaitkan dengan sebab turunnya (asbabun nuzul).     

وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَٰلِكَ غَدًا إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ ۚ وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰ أَنْ يَهْدِيَنِ رَبِّي لِأَقْرَبَ مِنْ هَٰذَا رَشَدًا

“Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi,

kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini".

Sebelumnya, orang-orang Yahudi di Makkah bertanya kepada Rasulullah SAW, dengan maksud mencoba menguji kebenaran risalah beliau SAW, ihwal kisah Ashabul Kahfi. Menjawab pertanyaan mereka, Nabi Muhammad SAW pun berkata, Saya akan menceritakannya kepada kalian besok, tanpa memakai kata-kata Insya Allah". Maka turunlah dua ayat tersebut.   

Tentu saja, firman Allah SWT tersebut sekaligus menjadi pengingat bagi segenap kaum Muslimin tentang arti penting bersandar pada kehendak-Nya, dengan mengu capkan kalimat `Insya Allah', ketika menjanjikan sesuatu.

Dua ayat berikutnya membicarakan tentang berapa lama para Ashabul Kahfi dikondisikan tidur di dalam gua.

وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلَاثَ مِائَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعًا قُلِ اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثُوا ۖ لَهُ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ أَبْصِرْ بِهِ وَأَسْمِعْ ۚ مَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا يُشْرِكُ فِي حُكْمِهِ أَحَدًا

 

"Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi). Katakanlah, `Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua);kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain dari pada-Nya; dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan."

Durasi ketujuh pemuda dan seekor anjing berada di dalam gua tersebut adalah 300 tahun Syamsiyah atau 309 tahun Qamariyah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement