"Saya memulai bekerja di toko ayah saya sebagai pesuruh, hanya mengambil barang dan mengamati, dan akhirnya saya mulai memiliki keterampilan," katanya.

Al-Qattan menunjukkan foto-foto dari beberapa klien ayahnya yang paling terkenal, termasuk Raja Khalid dan salah satu putranya, Sultan Qaboos dari Oman dan beberapa syekh dari Bahrain. "Setiap foto anggota Kerajaan Arab Saudi yang Anda lihat, saya jamin dia mengenakan bisht hasawi," kata Al-Qattan 

Dia mengatakan hanya sedikit orang yang menyadari jumlah pekerjaan yang diperlukan untuk menciptakan bisht. Dibutuhkan delapan orang untuk membuat satu bisht dengan tangan.

“Sebuah mesin bisa membuat 12 bisht sehari, tapi bisht buatan tangan akan memakan waktu 15 hari untuk membuatnya,” ujar dia.

Bisht yang dibuat dengan tangan dan mesin memiliki harga yang berbeda. Bisht Suriah dan Emirat umumnya lebih murah dan harganya hanya 200 riyal Saudi atau Rp 787.600.

Bisht hasawi kelas atas bisa berharga hingga 15 ribu riyal Saudi atau sekitar Rp 59 juta jika dibuat seluruhnya dengan tangan. Sebagai anak tertua dari anak ayahnya, Al-Qattan tahu dia harus meneruskan warisan keluarga sejak dini.

Meskipun kuliah untuk mempelajari sesuatu yang tidak berhubungan dengan bisnis, dia akhirnya kembali dan mengambil alih toko bisht setelah ayahnya meninggal. “Saya menganggap ini warisan saya. Setelah semua generasi keluarga saya yang begitu mencintai dan berusaha, saya harus melihat pekerjaan ayah saya berlanjut,” kata dia.

Toko tersebut memiliki halaman di Instagram (@m.m.3q), di mana sampel karya Al-Qattan dapat dilihat, bersama dengan foto klien terkenal keluarga tersebut.

https://www.arabnews.com/node/1747996/saudi-arabia

Ikuti Whatsapp Channel Republika