Sabtu 10 Oct 2020 21:43 WIB

Istri Lebih Pintar dari Suami, Siapa Pantas Pimpin Keluarga?

Islam memberikan panduan saling menghormati antara suami dan istri.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Islam memberikan panduan saling menghormati antara suami dan istri. Ilustrasi menikah.
Foto:

 

photo
Menikah/ilustrasi - ()

Lalu apakah salah jika seorang istri lebih pintar ketimbang suaminya? Tentu saja jawabannya tidak. Jika seorang istri lebih pintar, lebih cerdas, atau lebih menonjol di lingkup sosialnya, maka bukan berarti yang bersangkutan menjadi salah.

Hal ini misalnya dicontohkan Aisyah. Istri Nabi yang satu ini memiliki kecerdasan yang luar biasa, sehingga salah satu alasan Nabi menikahkannya adalah untuk regenerasi Islam yang kuat dan matang secara pemikiran. Dari Aisyah pula, khazanah Islam semakin komplit sebab beliau banyak meriwayatkan hadis yang seluruhnya otentik.

Namun, jika kepintaran atau kecerdasan istri yang melebihi suaminya itu menjadi ajang pembunuhan karakter, menimbulkan kesombongan, atau hal-hal yang mudharat yang mengganggu keharmonisan, maka jelas hal itu dilarang. Nabi SAW bersabda: 

عنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم :... الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ، لَا يَظْلِمُهُ، وَلَا يَخْذُلُهُ، وَلَا يَكْذِبُهُ، وَلَا يَحْقِرُهُ...

“Al-Muslimu akhul-Muslimi la yazhlimuhu wa la yakhdzuluhu wa la yukadzibuhu wa la yahqiruhu.” 

Yang artinya: “Muslim dengan Muslim lainnya adalah saudara, tidak boleh saling menzalimi, mencibir, mendustakan, dan merendahkan.” 

Maka jika ada kesombongan akan ilmu yang dimiliki istri terhadap suami ini terjadi, Islam pun menawarkan solusi. Solusinya bukan lantas memerintahkan istri untuk berhenti belajar, namun istri diperintahkan kembali untuk bermuhasabah. Mengevaluasi diri, mendekatkan diri kepada Ilahi, serta mempertanyakan kembali esensi dan hakikat dari menuntut ilmu.

Dalam buku 60 Hadis Hak-Hak Perempuan dalam Islam karya Ustaz Faqihuddin Abdul Kodir dijelaskan, jika merendahkan saja dianggap buruk dan jahat, apalagi tindakan yang menodai martabat dan harga diri. Merusak martabat, melukai jiwa, hingga merusak harta seseorang pun dilarang dalam Islam.

 

Adapun demikian bagi seorang suami yang merasa istrinya lebih pintar secara akademik darinya, maka dianjurkan untuk bermuhasabah juga. Kemudian menjadikan itu motivasi untuk tidak berhenti belajar tentang kebaikan dan ilmu Allah yang luas. Keduanya dianjurkan untuk saling nasihat menasihati. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement