Ucapan-ucapan tersebut, diucapkan secara sirri pada akhir taklim para mustami diajak untuk mengamalkan dan menyampaikan apa yang telah didengar kepada orang lain selanjutnya majelis ditutup dengan doa kafarah majelis.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
"Mahasuci Engkau ya Allah, segala puji bagimu Engkau, saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Engkau, saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu."
Belajar mengajar atau ta'lim wa ta'llum merupakan amalan sangat penting untuk dihidupkan, baik di masjid bersama jamaah maupun di rumah bersama anggota keluarga. Hal ini disebabkan karena ta'lim wa ta'allum adalah salah satu amalan yang hidup zaman Nabi di Masjid Nabawi.
Syekh Al-Kandahlawi mengatakan, maksud ta'lim wa ta'allum adalah untuk meningkatkan semangat jadzbah atau beramal, karena dibacakan firman-firman Allah SWT dan sabda-sabda Rasulullah SAW. Dalam taklim wa ta'allum juga membicarakan tentang keutamaan mengerjakan suatu amalan dan ancaman jika meninggalkannya.
Syekh Al-Kandahlawi menyampaikan beradasarkan HR Muslim, Abu Dawud ada empat fadhilah ta'lim wa ta'allum. Pertama mendapatkan sakinah atau ketenangan jiwa, kedua dicucuri rahmat Allah SWT, ketiga dikerumuni para malaikat, keempat dibangggakan Allah SWT di depan majelis para malaikat.
عَنْ أَبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُول اللَّهِ ﷺ: ومَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ، ويتَدَارسُونَه بيْنَهُم، إِلاَّ نَزَلتْ علَيهم السَّكِينَة، وغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَة، وَحَفَّتْهُم الملائِكَةُ، وذَكَرهُمْ اللَّه فيِمنْ عِنده
Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah bersabda tidak berkumpul suatu kaum dalam satu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membacakan kitab Allah, saling mengejarkan sesama mereka, kecuali diturunkan kepada mereka sakinah, rahmat menyirami mereka, para malaikat akan mengerumuni mereka, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di kalangan malaikat yang ada di sisinya."