REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persoalan hubungan intim tidak jarang menyebabkan pertengkaran antara suami dan istri, bahkan fatalnya bisa berujung perceraian. Rasulullah SAW mengatakan, meski dibolehkan, perceraian dibenci Allah SWT.
"Perkara halal yang paling Allah benci adalah perceraian," (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah).
Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail (LBM) KH Mahbub Maafi dalam bukunya Tanya Jawab Fiqih Sehari-hari mengatakan, sepanjang penelusuran lembaganya, dari semua literatur Islam klasik tidak ditemukan doa khusus yang diajarkan Nabi Muhammad untuk menangani kasus ejakulasi dini yang dialami seorang suami.
"Namun kami hanya menemukan doa yang dipanjatkan oleh Ibnu Mukadir salah seorang tabiin," katanya.
Doa yang dipanjatkan Ibnu Mukadir itu sangat singkat namun bernas. "Ya Allah kuatkanlah zakarku karena sesungguhnya hal itu bermanfaat buat istriku."
Menurut keterangan yang terdapat dalam kitab Faidlul Qadir karya Abdurrauf al-Munawi, Ibnu Munkadir memanjatkan doa tersebut semata-mata untuk memenuhi apa yang menjadi hak istrinya. "Jika dibiarkan aku tidak 'disentuh, dikhawatirkan perempuan akan terjerumus ke dalam perzinaan," katanya.
KH Mahbub menegaskan, penjelasan yang terdapat dalam kitab Faidlul Qadir sangat menarik untuk dicermati dan diperhatikan terutama bagi para suami. Sebab, acap kali kita mendengar berita perselingkuhan yang dipicu masalah hubungan suami istri.
"Kendati, harus dicatat, kekurangan suami itu bukan alasan pembenaran atas praktik zina dan menurunnya sikap harmonis," katanya.
Ia menyarankan, sembari berobat jangan lupa berdoa. Doa Ibnu Munkandir bisa dijadikan alternatif di samping doa-doa lain. Seorang istri juga semestinya bersikap sabar dan mendukung suami dalam menyelesaikan problem yang dihadapi.
KH Mahbub mengatakan seorang istri sudah semestinya menaati suaminya. Namun, suami juga harus memenuhi hak-hak istrinya, termasuk untuk mendapatkan kenikmatan seksual. Dalam hubungan intim dengan istri, suami jangan hanya mencari kepuasan diri sendiri, tetapi harus sama-sama saling menikmati.
Jika kemudian ada masalah dalam hubungan intim, hal ini harus dikonsultasikan baik-baik dengan istri dan dicarikan jalan keluarnya. "Misalnya dengan melakukan konsultasi kepada dokter spesialis dan melakukan pengobatan," katanya.
Dalam hal ini dukungan istri mutlak diperlukan. Selain keharusan untuk berobat, berdoa juga tidak kalah penting.