REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Basmalah (bismillahirrahmanirahim) ternyata memiliki keutamannya tersendiri. Apalagi hal itu langsung dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dalam buku Tafsir Tahlili Surah Al-Fatihah karya Ahmad Sarwat dijelaskan, kata 'ism' yang merupakan bagian dari basmalah memiliki arti nama. Maka 'ismullah' berarti nama Allah yang maksudnya adalah Allah itu sendiri. Nama Allah SWT adalah nama-nama yang baik sebagaimana disebutkan di dalam Alquran.
Allah berfirman: “Walillahil asmaul husna fad’uhu biha,”. Yang artinya: “Dan Allah memiliki nama-nama yang baik, maka serulah dengan menggunakan nama-nama yang baik itu,”. Dalam sebuah hadis, Nabi juga pernah bersabda: “Inna lillahi tis’atan wa tis’ina-sman man ahshaaha dakhala al-jannata,”. Yang artinya: “Allah mempunyai 99 nama, siapa yang menghitungnya maka dia masuk surga,”.
Adapun keutamaan bacaan basmalah adalah cukup banyak. Di antaranya sebagaimana yang dikatakan Nabi dalam sebuah hadis: “Kullu amrin dzi baalin laa yubda-u fihi bibismillahirrahmanirahim fahuwa aqtha’u,”. Yang artinya: “Semua amalan apabila tidak diawali dengan bismillahirahmanirahim, maka terputus,”.
Bahkan Rasulullah SAW melarang orang-orang yang memakan binatang ternak yang dilakukan dengan menyembelihnya tanpa menyebut basmalah. Nabi berkata: “Wa la ta’kuluu mimma lam yudzkaru-smallahi alaihi wa innahu lafasiqun,”.
Yang artinya: “Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah (basmalah) ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan,”.