REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—
عن ابن عمر رضى الله عنهما أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو مستقبل المشرق يقول ألا إن الفتنة هاهنا من حيث يطلع قرن الشيطان
Abdullah bin Umar meriwayatkan bahwa pada suatu hari Rasulullah SAW mengarahkan pandangannya ke Timur seraya berkata; "Ketahuilah bahwa sebuah fitnah besar akan muncul dari arah ini, yaitu ketika qarn asy-syaithan muncul."
Cendekiawan Muslim asal Turki, Muhammad Fethullah Gulen dalam bukunya yang sudah diterjemahkan berjudul Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia menjelaskan ada sebuah dugaan kuat bahwa lewat hadits tersebut Rasulullah ingin menunjukan bahwa kelak akan muncul sebuah fitnah besar dari arah Timur sebagai pengganti posisi para penjajah Eropa.
Fethullah Gulen menjelaskan kata qarn yang terdapat dalam hadits itu memiliki makna ganda. Kata qarn bisa berarti tanduk yang terdapat pada bagian kepala dari jenis binatang tertentu, tapi juga bisa berarti masa.
Fethullah Gulen secara pribadi berpendapat bahwa arti dari kata qarn adalah suatu masa. Jadi yang dimaksud dari frasa qarn asy-syaithan adalah masa kekuasaan setan (ahd asy syaithan) yang menjadi antonim dari masa kenabian (ahd annubuwwah).
Sementara itu menurut Fethullah Gulen di bagian dunia sebelah Timur, terdapat ideologi Komunisme yang ditegakkan di atas penindasan, permisifme, dan berbagai bentuk kebejatan moral lainnya. Meskipun saat ini ideologi Komunisme tengah tumbuh perlahan, tetapi menurut Fethullah Gulen ideologi sesat tersebut masih menjadi musuh paling berbahaya bagi Islam dan sejarah peradaban manusia.
"Atau dengan kata lain, saat ini komunisme masih menjadi mimpi buruk yang terpendam. Saya yakin sepenuhnya bahwa yang ditunjukkan oleh Rasulullah adalah masa sekarang ini, karena saat ini ideologi Komunisme menguasai wilayah yang sangat luas. Inilah masa kekuasaan syaitan atau al-Qarn asy-syaithani yang umat Islam telah diperingatkan tentang bahayanya oleh Rasulullah," begitu penjelasan Fethullah Gulen.