Kamis 24 Sep 2020 13:55 WIB

Ketakutan Abu Bakar akan Godaan Dunia

Abu Bakar menangis saat khawatir tak tahan menghadapi godaan dunia

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Abu Bakar Ash-Shiddiq, khalifah pertama Khulafur Rasyidin
Foto: NET
Abu Bakar Ash-Shiddiq, khalifah pertama Khulafur Rasyidin

REPUBLIKA.CO.ID, Zaid bin Arqam pernah meriwayatkan sebuah peristiwa tentang Abu Bakar Ash Shiddiq atau Abdullah bin Abu Quhafah yang terjadi pada masa kekhalifahannya. Peristiwa itu menggambarkan bagaimana Abu Bakar begitu khawatir dengan godaan dunia.

Dikutip dari Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia diceritakan suatu ketika Abu Bakar meminta air. Dibawakanlah kepadanya sebuah wadah yang berisi air dan madu. Namun ketika Abu Bakar telah meletakkan bibirnya di wadah air itu, tiba-tiba dia menangis tersedu-sedu sehingga membuat semua orang yang melihatnya ikut bersedih.

Abu Bakar lalu diam, sementara orang-orang di sekitarnya mulai bingung akan apa yang terjadi. Tapi Abu Bakar kembali menangis sesenggukan sehingga membuat semua orang disekelilingnya tak ada yang sampai hati bertanya kepadanya tentang tangisannya itu.

Tak lama kemudian, Abu Bakar menghentikan tangisnya dan mengusap wajahnya. Orang-orang pun bertanya, "Apakah yang telah membuat engkau menangis seperti tadi?".

Abu Bakar menjawab, "Suatu ketika aku pernah melihat Rasulullah bergerak menolak sesuatu seraya berkata, menjauhlah kau dariku, menjauhlah kau dariku. Padahal saat itu aku tidak melihat seorang pun di dekat beliau.  Aku pun bertanya, wahai Rasulullah kulihat kau menolak sesuatu tapi tak kulihat seorang pun bersamamu?

Rasulullah menjawab, 'tadi dunia dan segala isinya muncul mendatangiku. Aku pun memintanya menjauhiku dan dia pun menjauh, tapi ia berkata, demi Allah kalau saja kau tak mampu melawan godaanku, niscaya semua umatmu yang datang kemudian takkan mampu melawan godaanku,'. Itulah sebabnya aku takut kalau-kalau saat ini aku sedang tak tahan menghadapi godaan dunia. Itulah yang telah membuatku menangis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement