REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Para ulama telah mengumpulkan lebih dari seribu mukjizat Rasulullah. Salah satu mukjizat yang paling mulia dan paling agung adalah Alquran. Sebagaimana difirmankan Allah Swt dalam Surat Fushshilat ayat 42.
لَّا يَأْتِيهِ ٱلْبَٰطِلُ مِنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِۦ ۖ تَنزِيلٌ مِّنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ
Lā ya`tīhil-bāṭilu mim baini yadaihi wa lā min khalfih, tanzīlum min ḥakīmin ḥamīd
Yang tidak datang kepadanya (Al Quran) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.
Dalam kitabnya yang berjudul Fusul fi Sirah ar-Rasul, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa mukjizat Alquran terletak pada sisi lafazh dan kandungan maknanya. Dari sisi lafazh, Alquran berada di puncak kefasihan. Semakin tinggi ilmu yang dimiliki seseorang tentang bahasa Arab, maka semakin agung Alquran dalam pandangannya, khususnya dalam konteks ini.
Menurut Ibnu Katsir, Alquran juga telah menantang ahli bahasa Arab yang fasih dan ahli balaghah (sastra dan keindahan bahasa) pada masa diturunkannya ayat-ayat suci ini untuk membuat yang semisal dengannya atau sepuluh surat yang setara dengan surat-surat Alquran, atau satu surat saja, dan ternyata mereka tidak mampu.
Allah memberitahukan bahwa mereka tidak akan pernah dapat membuatnya sampai kapanpun juga, selama-lamanya. Bahkan, menurut Ibnu Katsir, Alquran menantang pula kalangan jin dan manusia seluruhnya untuk membuat yang semisal dengan alquran, namun mereka juga tidak mampu.
Allah Swt mengabarkan hal itu dalam firman-Nya:
قُل لَّئِنِ ٱجْتَمَعَتِ ٱلْإِنسُ وَٱلْجِنُّ عَلَىٰٓ أَن يَأْتُوا۟ بِمِثْلِ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِۦ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا
Qul la`inijtama'atil-insu wal-jinnu 'alā ay ya`tụ bimiṡli hāżal-qur`āni lā ya`tụna bimiṡlihī walau kāna ba'ḍuhum liba'ḍin ẓahīrā
Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".
Ibnu Katsir menambahkan, sebenarnya masih banyak lagi sisi-sisi lain yangmenunjukkan keagungan Alqur’an. Adapun dari sisi kandungan maknanya, Alquran memiliki makna yang kuat, penuh hikmah, mengandung kasih sayang, serta memperhatikan kemaslahatan dan kesudahan yang baik; menghadirkan kesesuaian, membantu tercapainya berbagai tujuan yang mulia, dan menolak berbagai bentuk kerusakan.