Rabu 23 Sep 2020 09:40 WIB

Pedihnya Penyiksaan Sumayyah, Wanita Pertama yang Syahid

Sumayyah menjalani penyiksaan karena memeluk Islam.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Pedihnya Penyiksaan Sumayyah, Wanita Pertama yang Syahid. Foto ilustrasi: Muslimah
Foto: Mgrol120
Pedihnya Penyiksaan Sumayyah, Wanita Pertama yang Syahid. Foto ilustrasi: Muslimah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH--Sumayyah binti Khayyat Radiyall anha adalah seorang budak wanita milik Hudzaifah bin Mughirah. Dia adalah wanita pertama yang mati syahid (syahidah) karena mempertahankan keimanan.

Aan Wulandari dalam bukunya "Kisah Istimewa Asmaulhusna" menceritakan,

Baca Juga

Sumayyah menikah dengan seorang pendatang bernama Yasir. Kehidupan mereka sangat miskin dan tidak mempunyai orang yang bisa melindungi mereka. Umayyah dan Yasir hidup di bawah kekuasaan Abu Hudzaifah.

Tak lama, lahirlah salah seorang putra yang bernama Ammar, lalu disusup putra kedua, Ubaidullah. Ammar bin Yasir tumbuh menjadi seorang pemuda yang lurus hatinya. Ketika mendengar dakwah tauhid yang dibawa oleh Muhammad bin Abdullah, Ammar merasa sangat tertarik. Ammar menemui Rasulullah SAW dan tanpa ragu memeluk Islam.

Pertemuan dengan Rasulullah SAW diceritakan kepada kedua orangtuanya. Atas kehendak Allah Sumayyah dan Yasir langsung memeluk Islam saat itu juga, mereka sekeluarga pun meninggalkan kesyirikan menuju kepada keesaan Allah.

Tentu saja, masuk Islamnya keluarga yang miskin dan tak punya kekuasaan apa-apa ini menjadi sumber kemarahan tuannya. Abu Hudzaifah dan semua kerabatnya dari bani Makhzum memaksa mereka meninggalkan Islam.

Keluarga Yasir tetap berpegang teguh pada agama mereka titik akhirnya, penyiksaan demi penyiksaan pun dilakukan pada mereka titik orang Bani Makhzum mengeluarkan mereka ke padang pasir tatkala keadaan sangat panas menyengat. Mereka menaburi Sumayyah dengan pasir yang sangat panas.

"Tak cukup dengan itu, diletakkannya sebongkah batu besar dan berat dan panas di atas dada Sumayyah," katanya.

Namun hal itu tak membuat keluarga Yasir melepaskan keimanannya. Saat dilakukan penyiksaan mereka menganggungkan nama Allah SWT.

"Ahad....Ahad...." itulah yang cuma ya ucapkan titik tak ada rintihan dan teriakan kesakitan.

Suatu ketika Rasulullah SAW menyaksikan penyiksaan terhadap keluarga Yasir ini. Beliau menengadahkan ke langit dan berseru. "Bersabarlah wahai keluarga Yasir karena sesungguhnya tempat kembali kalian adalah surga."

Doa Rasulullah  itu menguatkan hati keluarga Yasir ini. Mereka bersabar melewati siksaan demi siksaan dan demi surga yang dirindukan.

Melihat kesabaran keluarga Yasir ini semua orang semakin barang. Abu Jahal si musuh Allah membunuh Sumayyah dengan kejam. Gugurlah Sumayyah sebagai syahidah di bumi Makkah dan dialah wanita pertama kali mati syahid karena mempertahankan keimanan.

Kisah ini dikaitkan dengan Asmaul Husna As Shabuyr yang artinya Maha penyabar. Dalam surag Ali Imran ayat 146 Allah begitu menyukai orang-orang yang sabar.

Makna dari ayat tersebut kata Aan adalah bahwa Allah Maha Penyabar, Dia menangguhkan siksa bagi hambanya yang berdosa. Dia beri waktu hambanya untuk bertobat. Allah maha suci dari sifat tergesa-gesa, tak ada yang dikerjakannya bila belum tiba waktunya.

"Hikmah dari kisah di atas. Sabarlah dalam setiap ujian dan cobaan, Insya Allah ada hikmah dibalik semua itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement