REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ummu Khalid binti Khalid adalah shahabiyah (sahabat perempuan) yang paling terakhir wafat. Panjangnya usia Ummu Khalid ini karena ia mendapat doa dari Rasulullah SAW.
Syekh Abu Malik Muhammad bin Hamid dalam bukunya "150 Perempuan Salihah Teladan Muslim Sepanjang Masa" Ummu Khalid mempunyai tempat yang istimewa di hati Rasulullah. "Hal itu terlihat ketika Rasulullah memberikan hadiah khusus dan mendoakannya," katanya.
عن أم خالد بنت خالد ـ رضي الله عنها ـ قالت : ( أُتيَ رسولُ الله ـ صلى الله عليه وسلم ـ بثيابٍ فيها خميصة سوداء، قال: من ترَون نكسوها هذه الخميصةَ؟!، فأسكتَ القومُ، قال: ائتوني بأمِّ خالدٍ، فأتي بي النبيَّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ فألبسَنيها بيده، وقال: أبلي وأخلِقي ـ مرتين ـ، فجعل ينظر إلى علمِ الخميصةِ ويشير بيده إليَّ ويقول: يا أمَّ خالد هذا سنا ـ والسنا بلسان الحبشة الحسنُ ـ )
Suatu hari Rasulullah datang menemui para sahabat beliau membawa beberapa pakaian titik diantara pakaian-pakaian itu ada sebuah pakaian dengan garis-garis hitam.
Rasulullah bertanya, "Menurut kalian siapa yang pantas memakai pakaian ini? Para sahabat diam. Rasulullah kemudian bersabda, "Panggilah dan bawa kemari Ummu Khalid."
Ummu Khalid yang menceritakan kisah ini berkata, "Rasulullah memberikan baju itu kepadaku dan memakaikannya kepadaku dengan tangannya sendiri. Rasulullah berkata, ‘Pakailah sampai baju ini lusuh."
Rasulullah mengatakan hal itu sebanyak dua kali dan melihat garis kuning dan merah yang terdapat di baju dan bersabda. "Ini bagus, wahai Ummu Khalid, ini bagus." Sambil menunjuk garis di baju."
Doa yang diucapkan Rasulullah membawa pengaruh baik bagi kehidupan Ummum Khalid. Dan itu diucapkan Rasulullah ketika beliau menghadiahi sebuah baju. "Pakailah sampai tua dan lusuh!"
Menurut Ibnu Hajar dalam kitab Fath al-Bari, makna hadits tersebut adalah Ummu Khalid akan berumur panjang sampai baju yang dihadiahkan Rasulullah menjadi tua dan lusuh.
Allah SWT mengabulkan doa Rasulullah tersebut tidak ada seorang perempuan pun dari kalangan sahabat yang umurnya sepanjang umur Ummu Khalid. Imam Adz-Dzahabi menyebutkan dalam kitab Siyar, dia hidup sampai tahun 90 Hijriyah.
Ummu Khalid lahir dari keluarga yang telah memelui Islam. Dia merupakan shahabiyah dari Suku Quraisy, Makkah. Ummu Khalid adalah nama panggilannya.
Ayahnya, Khalid bin Sa'id bin Ash, adalah salah seorang sahabat yang masuk dalam golongan orang-orang yang pertama masuk Islam. Ibunya Umaimah binti Khalaf al-Khara'iyah adalah salah seorang wanita istimewa dari kalangan sahabat dan saudara laki-lakinya, Said bin Khalid juga termasuk sahabat yang mulia.
Pamannya dari pihak Ayah, Amru bin Sa'id bin Ash, juga termasuk orang-orang yang pertama kali memeluk Islam dan dia wafat dalam perang Yarmuk, suaminya, Zubair bin Awwam, termasuk al-‘asyr al-mubasyarin bil kannah (sepuluh orang yang dijanjikan masuk surga). Dari pernikahannya lahirlah Ummar dan Khalid.
Ummu Khalid lahir di Habasyah (Ethiopia). Dia lahir ke dunia dan membuka mata dalam keadaan Islam kedua orang tuanya ikut berhijrah ke habasyah ketika siksaan kafir Quraisy makin menjadi-jadi kepada orang-orang Mukmin.