REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Abdullah Bin Mas'ud atau sering dipanggil Ibnu Mas'ud adalah golongan pertama yang masuk Islam. Ada teladan yang luar biasa dari Mas'ud yang membuat Rasulullah terkesan dan bangga kepadanya.
Sejak muda, Mas'ud jujur dalam mengemban amanah sehingga Alquran mudah dingatnya. Semasa Rasulullah Ibnu Mas'ud sahabat yang paling dibanggakan dalam hal keahlian membaca Alquran.
Teguh Pramono dalam bukunya '100 Muslim Terhebat Sepanjang Masa' mengisahkan pertemuan pertamanya dengan Rasulullah SAW, adalah ketika Mas'ud masih remaja dan sedang menggembala kambing kepunyaan Uqbah bin Mu'aith.
"Tiba-tiba datanglah Rasulullah bersama Abubakar Siddiq beliau bertanya. " Hai, Nak. Apakah kamu mempunyai susu untuk kami minum?"
Ibnu Mas'ud dengan tegas menjawab. "Saya orang kepercayaan. Oleh karena itu saya tidak dapat memberi anda minum!"
"Maka, Rasulullah SAW berkata lagi," Apakah kamu mempunyai kambing betina mandul yang belum dikawini oleh yang kambing jantan?"
Ibnu Mas'ud menjawab, "Ada lalu, saya membawakan kambing yang dimaksud kepada keduanya."
Ibnu Masud melihat Rasulullah mengikat kaki kambing, kemudian Rasulullah menyapu susunya sambil memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tiba-tiba dari susu itu keluar banyak cairan. Kemudian, Abu Bakar mengambil sebuah batu cembung yang digunakan Rasulullah SAW, untuk menampung air susu.
"Lalu Abu Bakar meminumnya, begitu juga saya, setelah itu, Rasulullah selalu berkata kempis lah! maka susu itu menjadi kampis," katanya.
Setelah peristiwa itu Ibnu Mas'ud pun mendatangi Rasulullah dan berkata. "Ajarkanlah kepadaku kata-kata tersebut Rasulullah menjawab engkau akan menjadi seorang anak yang terpelajar"
Ibnu Mas'ud keheranan ketika menyaksikan seorang hamba Allah yang shaleh telah memohon kepada Tuhannya sambil menyapu tangannya ke susu hewan yang belum pernah berair selama ini. Dan lebih takzub lagi ketika kambing tersebut mengeluarkan air susu murni yang sangat nikmat diminum.
Pada saat itu beliau belum menyadari bahwa peristiwa yang baru saja bisa kita itu bisa dibilang mukjizat paling enteng dan tidak begitu berarti. Ketika itu Ibnu Mas'ud masih kecil belum mengetahui bahwa tidak berapa lama lagi Rasulullah SAW akan mempertunjukkan satu mukjizat yang kelak akan mengguncang dunia dan seisinya serta memenuhi dengan petunjuk dan cahaya.
"Bahkan, pada saat itu juga, belum diketahui bahwa kelak dirinya akan berperan besar dalam penyebaran dan perkembangan agama luhur yang dibawa Rasulullah," katanya.
Abdullah Bin Masud adalah orang yang pertama kali mengumandangkan Alquran dengan suara merdu. Keahliannya membuat pemuka-pemuka Quraisy terpesona dengan suara merdu Ibnu Mas'ud ketika melantunkan ayat suci Alquran. Mereka tidak percaya akan pandangan mata dan pendengaran telinga mereka, tergambar betapa kaget dan kalutnya pikiran mereka.
Bagaimana tidak? Dahulu orang yang sedang menentang kekuasaan mereka ini tidak lebih dari seorang upahan di antara mereka. Ia yang hanya seorang penggembala kambing dari salah seorang bangsawan Quraisy dan orang miskin yang hina dina ini bisa mempertunjukkan lantunan ayat-ayat suci dengan begitu memukau.
Rasulullah SAW sendiri telah wasiat kepada para sahabat agar mengambil Ibnu Mas'ud sebagai teladan. Rasulullah SAW bersabda. "Berpegang teguhlah pada ilmu yang diberikan oleh Ibnu Ummi Abdin!"
Diwasiatkan pula agar mencontohkan bacaannya dan mempelajari cara membaca Alquran dari padanya ketika Rasulullah SAW bersabda barangsiapa yang ingin membaca Alquran tepat seperti diturunkannya Hendaklah ia membaca seperti Ibnu Ummi Abdin! "
Sungguh, telah lama Rasulullah SAW. menyenangi bacaan Alquran yang keluar dari mulut Ibnu Mas'ud. Hal ini tercermin Ketika suatu hari Rasulullah SAW memanggil Ibnu Mas'ud, seraya berkata, bacakanlah kepadaku Hai Abdullah!
Dengan ragu, Ibnu Mas'ud menjawab. "Haruskah aku membacakannya kepada anda wahai Rasulullah?"
Rasulullah SAW menjawab. "Saya ingin mendengarkannya dari mulut orang lain." Maka, Ibnu Mas'ud pun membaca surat An-nisa, hingga sampai ia pada ayat 41 dan 42 yang artinya.
"Maka, bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila kami mendatangkan seorang saksi (Rasul) dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu sebagai (umatmu). Di hari itu, orang-orang kafir dan orang-orang yang mendurhakai Rasul, ingin supaya mereka di samaratakan dengan tanah. Dan mereka tidak dapat menyembunyikan (dari Allah) sesuatu kejadian pun."
Maka, seketika itu juga Rasulullah SAW tak dapat menahan tangisnya ketika air matanya tumpah titik dan, dengan tangannya, beliau mengisyaratkan kepada Ibnu Masud untuk menghentikan bacaan tersebut.
Keistimewaan Ibnu Mas'ud ini juga telah diakui oleh para sahabat. Amirul Mukminin Umar Bin Khattab pernah memuji sahabat kebanggaan Rasulullah SAW ini dengan berujar.
"Sungguh ilmunya tentang fiqih berlimpah-limpah."
Abu Musa Al Quran Asy'ari pun berkata, "Jangan tanyakan kepada kami sesuatu masalah selama Kiai ini berada pada tuan tuan!"
Tidak hanya keunggulannya dalam Alquran dan ilmu fiqih saja yang patut memperoleh pujian, tetapi juga dalam hal keshalihan dan ketakwaan. Hudzaifah berkata, "Tidak seorangpun Saya melihat yang lebih mirip Rasulullah SAW, baik cara hidup, perilaku, dan ketenangan jiwanya, daripada Ibnu Mas'ud. Dan, orang-orang yang yang dikenal dari sahabat-sahabat Rasulullah SAW mengetahui bahwa putra Umi Abidin adalah yang paling dekat kepada Allah."