REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Neraka merupakan seburuk-buruknya tempat kembali bagi manusia. Tidak ada seorang pun yang ingin menjadi penghuninya. Maka dari itu, umat Islam diajarkan agar selalu berupaya melakukan amal saleh. Sebab, itulah perbuatan selama di dunia merupakan bekal untuk negeri akhirat kelak.
Ternyata, neraka tidak hanya bersifat panas yang teramat sangat, melainkan juga dingin yang menyiksa. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda,"Neraka mengadu kepada Rabbnya seraya berkata, 'Wahai Tuhanku, sebagianku (api) saling memakan satu sama lain.'
Maka neraka diizinkan untuk berembus dua kali. Satu kali pada saat musim dingin, dan satu kali lagi pada musim panas. Maka hawa panas yang kamu rasakan merupakan hawa panas dari embusan api neraka dan hawa dingin yang kamu rasakan merupakan hawa dingin dari zamharir (hawa dingin) neraka."
Dalam Alquran surah Shaad ayat 57, Allah SWT menjelaskan tentang dua karakteristik ini yang terdapat di neraka. Ayat tersebut berarti, "Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin (ghassaq)."
Sebagian ulama mengartikan Ghassaq itu sebagai 'air busuk yang dingin.' Selain itu, ia juga diartikan sebagai 'Nanah yang mengalir dari jasad penduduk neraka dengan dingin yang sangat dan menyiksa.'
Dalam ayat lainnya, juga disebutkan tentang ghassaq. "Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan ghassaq, sebagai pambalasan yang setimpal" (An Naba’: 24-26).
Menurut tafsiran Ibnu Abbas, ghassaq yang menjadi minuman bagi penduduk neraka bersifat sangat dingin dan, karena itu, membinasakan mereka. Namun, sesudah tubuh mereka rusak, Allah SWT akan mengembalikan wujud mereka seperti awalnya, lalu mereka rasakan lagi siksaan-Nya. Demikianlah keadaan orang-orang yang berdosa itu.