REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- "Dan sesungguhnya, kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS al-Qalam [68]:4)
Makkah, 12 Rabiul Awal tahun Gajah/20 April 570 M, seorang bayi bernama Muhammad terlahir ke muka bumi. Ia bukan bayi biasa, melainkan manusia agung yang kelak menjadi Nabi pembawa risalah Islam, Rasul terakhir penutup rangkaian nabi-nabi dan rasul-rasul Allah SWT di muka bumi.
Muhammad SAW adalah manusia yang sempurna. Menurut Dr Akram Dhiya al-Umuri dalam Sahih Sirah Nabawiyah, secara fisik, Rasulullah SAW termasuk manusia yang paling tampan. Warna kulitnya putih bersih, mukanya bundar, parasnya menarik, mulutnya lebar, kedua belah matanya lebar, rambutnya yang ikal tersisir hingga ke ujung telinganya.
Postur tubuhnya sedang, tidak terlalu besar, perawakannya tak kurus dan tidak pula gemuk, dadanya lebar, kedua tangan dan kakinya besar, kedua telapak tangannya luas dan lembut, dan kedua tumitnya tidak gemuk. Di atas pundaknya yang sebelah kiri terukir stempel kenabian berupa rambut yang berkumpul seperti kancing, kata Dr Akram menjelaskan ciri-ciri fisik Rasulullah SAW dari berbagai hadis.
Allah SWT dalam Alquran surah al-Qalam [68] ayat 4 berfirman, "Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung." Muhammad SAW adalah sosok yang berakhlak mulia. Sejak usia belia, penduduk Kota Makkah telah menggelarinya al-Amin (orang yang terpercaya). Bahkan, beliau diutus Sang Khalik sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Rasulullah SAW bukan hanya seorang nabi dan rasul yang telah membangkitkan salah satu peradaban yang besar, beliau juga seorang hakim teradil, negarawan terkemuka, pemimpin terbesar, saudagar terjujur, perintis pejuang kemanusiaan, pemimpin militer yang agung, pribadi berakhlak mulia, serta seorang ayah teladan.
Menurut Ensiklopedi Islam, pada usianya yang masih muda, yakni 20 tahun, Muhammad SAW telah mendirikan Hilful Fudul, sebuah lembaga yang bertujuan untuk membantu orang-orang miskin dan mereka yang teraniaya. Lewat lembaga itu, Muhammad SAW melindungi setiap orang yang membutuhkan, baik pribumi maupun pendatang.
"Dengan keindahan lahir, kesempurnaan fisik, dan keagungan akhlaknya, musuh-musuhnya tak menemukan sesuatu yang bisa dicela," papar Dr Akram. Muhammad SAW adalah teladan bagi setiap manusia di muka bumi. Tak heran jika Michael H Hart dalam bukunya The 100, menetapkan Muhammad SAW sebagai tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia.
Muhammad adalah satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa, baik dalam hal agama maupun hal duniawi. “Dia memimpin bangsa yang awalnya terbelakang dan terpecah belah menjadi bangsa maju yang bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi di medan pertempuran,” ujar Hart.
Menurut John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern, kaum Muslim menempatkan Nabi Muhammad di seputar citra religius kunci. “Bagi para ilmuwan hukum Islam, sang Nabi adalah hakim sekaligus legislator yang mendefinisikan batasan dan kebolehan pelaksanaan ritual,” papar Guru Besar untuk bidang Agama dan Hubungan Internasional serta Guru Besar untuk bidang Studi Islam pada Universitas Georgetown, AS, itu.
Bagi mistiskus, tutur Esposito, Muhammad SAW adalah pencari ideal perjalanan menuju kesempurnaan spiritual. Bagi filsuf dan negarawan, Nabi SAW adalah model, peran penakluk yang tegas dan penguasa yang adil. Sedangkan bagi semua umat Islam, Rasulullah SAW adalah suri teladan, sumber yang melaluinya rahmat dan penyelamatan Allah SWT mengalir.
''Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.'' (QS al-Ahzab: 21).
Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia tak hanya untuk mengubah keyakinan dari paganisme ke tauhid. Rasulullah SAW, sebagai seorang nabi, juga pantas disebut sebagai pejuang kemanusiaan. Dengan gigih Rasulullah SAW mengubah sitem, pranata, hukum, melahirkan kesejahteraan serta menghapus penindasan.
Ajaran yang dibawanya secara tegas menentang tirani yang sudah berakar dalam budaya pra-Islam. Rasulullah berhasil meruntuhkan tirani tersebut dalam waktu kurang dari seperempat abad masa kenabiannya.
Nabi Muhammad SAW juga dikenal sebagai seorang negarawan teragung sepanjang sejarah manusia. Ia telah memberi sumbangan penting kepada filsafat politik lewat konsep musyawarah. Rasulullah SAW mengembangkan bentuk pemerintahan yang menerapkan prinsip musyawarah di semua tingkatan, jauh dari praktik politik autokrat atau aristokrat.
Dalam menjalankan kekuasaan, Nabi Muhammad SAW selalu mengukuhkan sistem yang menjamin kebaikan, keadilan, kejujuran, dan kesalehan bagi semua kalangan tanpa memandang warna kulit, keyakinan, serta ras.
Ia juga mewariskan prinsip tata administrasi pemerintahan. Semua orang yang memiliki kemampuan dan kecakapan memiliki kesempatan untuk menduduki jabatan dan mengemban amanah. Peringatan Maulid Nabi 1435 H ini hendaknya dijadikan momentum untuk meneladani semua akhlak Rasulullah dan menjadikannya idola dan panutan.