REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Berdoa merupakan senjata umat Islam. Imam Al-Ghazali dalam Ikhtisar Ihya Ulumiddin menyarankan melakukan sejumlah sunnah sebagai pembukanya dengan membaca:
"Maha suci Tuhanku Yang Maha Tinggi lagi Maha Pemberi. Tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu baginya. Milik-Nyalah semua kerajaan doa, Milik-Nyalah segala puji dia menghidupkan dan mematikan. Dia Mahahidup yang tidak pernah mati. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Aku ridha Allah sebagai Tuhan ku, Islam menjadi agama ku dan Muhammad sebagai nabi ku.
Kemudian membaca:
"Ya Allah pencipta langit dan bumi yang mengetahui segala yang gaib dan nyata, Tuhan dan pemilik segala sesuatu, aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku dan kejahatan setan yang terkutuk beserta sekutunya."
Lalu ucapkan.
"Ya Allah sesungguhnya aku memohon ampun dan kesejahteraan di dalam agama, keluarga dan hartaku. Ya Allah tutuplah aibku dan amankan lah aku dari rasa takut."
Imam Al-Ghazali menyampaikan, bahwa jumlah doa sangat banyak. Doa bagian dari dzikir yang begitu besar Fadhilahnya jika dikerjakan istiqomah.
Maka sudah sebaiknya kita menyibukkan diri dengan doa, sehingga kita bisa menghadirkan Allah dalam hati kita.
"Mudah-mudahan keselamatan selalu tercurah kepada orang yang mengikuti jalan hidayah," katanya.