REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Heraklius merupakan satu-satunya Kaisar Romawi yang kemenangannya atas Khusrow II Raja Persia diabadikan dalam Alquran. Raja atau kaisar lain sebelum dan sesudahnya tak pernah kemenangannya Allah SWT dijanjikan sekaligus diabadikan dalam Alquran.
Wisnu Tanggap Prabowo dalam bukunya 'Benarkah Kaisar Heraklius Masuk Islam" mengatakan kemenangan Heraklius atas Khusrow II dalam perang Romawi Timur- Persia terakhir, Allah abadikan dalam Alquran surat Ar-Rum ayat 1-4.
"Sebelumnya, kedua imperium saling berganti kemenangan dan kekalahan satu dengan yang lainnya. Namun, tidak ada satu pun yang sanggup mengalahkan lawannya hingga tuntas selama tujuh abad," katanya.
Tentang kapankah surat Ar-Rum ayat 1-4 turun, Wisnu mengatakan setidaknya ada dua pendapat. Melalui perhitungan tahun dan rentetan peristiwa yang terjadi dalam kurun waktu 614-628 Masehi.
Pendapat pertama, surat tersebut turun pada tahun 613 atau 614 Masehi.
حدثنا ابن وكيع، قال: ثنا المحاربي، عن داود بن أبي هند، عن عامر، عن عبد الله قال: كانت فارس ظاهرة على الروم، وكان المشركون يحبون أن تظهر فارس على الروم، وكان المسلمون يحبون أن تظهر الروم على فارس؛ لأنهم أهل كتاب، وهم أقرب إلى دينهم، فلما نـزلت ( الم غُلِبَتِ الرُّومُ ) إلى (فِي بِضْعِ سِنِينَ) قالوا: يا أبا بكر، إن صاحبك يقول: إن الروم تظهر على فارس في بضع سنين، قال: صدق. قالوا: هل لك أن نقامرك؟ فبايعوه على أربع قلائص إلى سبع سنين، فمضت السبع ولم يكن شيء، ففرح المشركون بذلك، وشقّ على المسلمين، فذكروا ذلك للنبيّ صلى الله عليه وسلم: فقال: " مَا بضْعُ سِنينَ عنْدَكُمْ؟ " قالوا: دون العشر. قال: " اذْهَبْ، فزَايِدْهُمْ وازْدَدْ سَنَتَيْن " قال: فما مضت السنتان حتى جاءت الركبان بظهور الروم على فارس، ففرح المسلمون بذلك، فأنـزل الله: (الم غُلِبَتِ الرُّومُ ...) إلى قوله: (وَعْدَ اللهِ لا يُخْلِفُ اللهُ وَعْدَهُ).
Abdullah Bin Masud RA menuturkan, ketika surat Ar-Rum ayat 1-4 turun, mereka kaum musyrikin mengatakan, "Hai Abu Bakar, sesungguhnya temanmu telah mengatakan bahwa bangsa Romawi akan memperoleh kemenangan atas bangsa Persia dalam masa beberapa tahun mendatang."
Abu Bakar menjawab, "Benar." Mereka berkata, "Apakah kamu berani menjamin (kabar itu) dengan kami?" Mereka pun sepakat. Abu Bakar menjadi empat ekor unta sebagai taruhannya dengan jarak masa tujuh tahun. Ternyata setelah berlalu masa tujuh tahun tidak terjadi apapun, maka orang-orang musyrik pun bergembira dengan hal tersebut sehingga kaum Muslimin merasa berat atas kekalahannya.
Kemudian hal tersebut diceritakan kepada Rasulullah SAW detik maka beliau bersabda, "Apakah pengertian beberapa tahun di kalangan kalian?" Mereka menjawab, "Di bawah 10 tahun." Nabi bersabda, "Pergilah dan tantanglah mereka dan tambahlah masanya menjadi dua tahun lagi."
Abdullah Bin Mas'ud pun melanjutkan kisahnya bahwa belum lagi masa dua tahun habis, datanglah kafilah yang membawa berita tentang kemenangan bangsa Romawi atas bangsa Persia. Maka kaum mukminin bergembira dengan berita tersebut.” (HR Bukhari dan Muslim).
Dengan kata lain, kata Wisnu Tanggap Prabowo masa kekalahan Romawi Timur menuju kemenangan mereka atas Persia terjadi dalam tiga batasan. Pertama masa di antara tujuh hingga 10 tahun: jarak ini dipersempit lagi dengan acuan di bawah sembilan tahun sebagaimana atsar diatas. Ketiga belum genap sembilan tahun, tetapi lebih dari tunuh tahun sehingga kita sampai pada angka pertengahannya yakni delapan tahun.
"Jika kita menggunakan masa delapan tahun ini, maka dia mencocoki rentetan peristiwa peperangan antara Persia dan Romawi Timur," katanya.
Persia mencaplok dan menguasai Mesopotamia, Syam, serta Mesir pada 613 M. Mereka merebut Damaskus juga Yarusalem di tahun berikutnya 614 M. Delapan tahun setelah jatuhnya Syam dan Yerusalem 622 M, Heraklius beserta tentaranya bergerak dari Konstantinopel untuk menyerang balik Persia di Issus.
"Delapan tahun setelahnya pula surat tersebut turun. Heraklius memenangkan pertempuran itu. Maka, kemenangan Romawi Timur yang dimaksud dalam awal surat Ar Rum adalah kemenangan Heraklius dalam pertempuran Issus pada 622 Masehi," katanya.
Namun demikian kata dia pendapat ini memiliki kelemahan. Sebab, hal ini memiliki perkataan Sufyan Ats-Tsauri yang mengabarkan bahwa kemenangan Romawi atas Persia terjadi bertepatan dengan Perang Badar terjadi pada 624 dan ini jelas menyelisihi pendapat kemenangan Romawi yang dimaksud terjadi di tahun 622 M.
Selain itu, Ibnu Katsir menyebutkan dalam kitab tafsirnya bahwa yang dimaksud dalam surat Ar Rum adalah pengepungan Konstantinopel oleh orang-orang Persia sebagai bagian dari rentetan kekalahan Romawi Timur. Dan pengepungan ini terjadi pada tahun 626M. Hal ini menyanggah pendapat yang mengatakan bahwa kemenangan Romawi dalam surat Ar-Rum terjadi pada 622 M sebagaimana pendapat pertama.
"Adalah kejanggalan jika 622 M adalah tahun kemenangan Heraklius sementara empat tahun setelahnya ibu kota Romawi Timur justru dikepung oleh Persia dari sisi Timur dan oleh bangsa-bangsa nomaden dari sisi Barat," katanya.
Sementara ikrimah, Az-Zuhri, serta yang lainnya mengatakan bahwa kemenangan bangsa Romawi terjadi saat perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian ini terjadi pada tahun 628M atau enam tahun setelah kemenangan Heraklius pada 622 M sebagaimana pendapat pertama. Demikian pula Imam Ath-Thabari yang menulis dalam tarik-nya bahwa kematian Khusrow dua sampai ke Madinah pada saat perjanjian Hudaibiyah.
Pendapat kedua, berdasarkan perkataan Sufyan Ats-Tsauri yang dikutip Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya bab "Surat Ar-Rum" disebutkan bahwa kemenangan Romawi Timur terjadi bertepatan dengan kemenangan Perang Badar. Perang ini terjadi pada 624 M atau 3 H.
Tidak ada satu kemenangan yang begitu signifikan dalam sejarah Romawi setelah 624 M kecuali kembalinya Yarusalem ke tangan Romawi Timur serta sampainya pasukan Heraklius dan pasukannya ke gerbang Ctesiphon pada 628 M. "Kemungkinan kemenangan di tahun 628 M inilah yang dimaksud Sufyan Ats-Tsauri meski ada perbedaan empat tahun," katanya.