REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perintah untuk memenuhi kebutuhan hidup (ekonomi) tak hanya ditujukan untuk manusia modern saja. Nabi-Nabi Allah SWT yang dimuliakan pun tak luput melakukan pekerjaan sehari-hari yang mereka lakukan sebagai bentuk ibadah.
Dalam buku Harta Nabi karya Abdul Fattah As-Saman dijelaskan mengenai sebuah hadits yang menjabarkan tentang ragam pekerjaan para Nabi dari masa ke masa.
Diriwayatkan Abdullah bin Abbas, bahwasannya ia berkata kepada seorang laki-laki yang bercakap-cakap dengannya. Ketika ia berbicara dengan para sahabatnya: “Mendekatlah kepadaku,”. Lelaki itu pun berkata: “Semoga Allah memanjangkan umurmu. Demi Allah, alangkah baiknya aku bertanya padamu sebagaimana mereka bertanya,”.
Abdullah bin Abbas kemudian berkata: “Mendekatlah kepadaku, agar aku dapat memberitahukan kepadamu tentang para Nabi yang disebutkan dalam Kitab Allah. Kuberitahukan kepadamu tentang Nabi Adam AS, sungguh dia adalah seorang pembajak.”
“Kuberitahukan kepadamu tentang Nabi Nuh AS, sungguh dia adalah seorang tukang kayu. Kuberitahukan kepadamu tentang Nabi Idris AS, sungguh dia adalah seorang penjahit. Kuberitahukan kepadamu tentang Nabi Dawud AS, sungguh ia adalah seorang pembuat baju besi.”
“Kuberitahukan kepadamu tentang Nabi Musa AS, sungguh dia adalah seorang penggembala. Kuberitahukan kepadamu tentang Nabi Ibrahim AS, sungguh ia adalah seorang petani”.
“Kuberitahukan kepadamu tentang Nabi Shaleh, sungguh dia seorang saudagar. Dan kuberitahukan kepadamu tentang Nabi Sulaiman AS, sungguh dia adalah seorang yang mendapat limpahan kekuasaan dari Allah SWT.”