Kamis 30 Jul 2020 04:55 WIB

 Ciri-Ciri Insan Kamil dalam Tasawuf

Insan kamil mempu menggunakan akalnya secara optimal.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
 Ciri-Ciri Insan Kamil dalam Tasawuf
Foto: Mgrol120
 Ciri-Ciri Insan Kamil dalam Tasawuf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insan kamil secara harfiah dapat diartikan sebagai manusia yang sempurna. Sedangkan secara istilah insan kamil bermakna sebagai manusia yang sempurna secara sifat bukan fisik. Ciri-ciri insan kamil pun dapat dikenali lebih jauh.

Dalam buku Akhlak Tasawuf karya Abuddin Nata dijelaskan, terdapat beberapa ciri yang dapat dilihat dari insan kamil. Pertama, berfungsi akalnya secara optimal, yakni akal yang berfungsi itu dapat mengetahui segala perbuatan baik seperti adil, jujur, berakhlak sesuai dengan esensinya dan merasa wajib melakukan itu.

Baca Juga

Kedua, berfungsi intuisinya. Intuisi dalam pandangan Ibnu Sina disebut jiwa manusia. Menurutnya, jika yang berpengaruh dalam diri manusia adalah jiwa manusianya, maka orang itu hampir menyerupai malaikat dan mendekati kesempurnaan.

Ketiga, mampu menciptakan budaya. Sebagai bentuk pengamalan dari berbagai potensi yang terdapat pada dirinya sebagai insan, manusia yang sempurna adalah manusia yang mampu mendayagunakan seluruh potensi rohaniahnya secara optimal.

Keempat, menghiasi diri dengan sifat-sifat ketuhanan. Manusia termasuk makhluk yang mempunyai naluri ketuhanan (fitrah), maka ia cenderung kepada hal-hal yang berasal dari Tuhan dan mengimaninya. Sifat-sifat tersebut menyebabkan ia menjadi wakil Tuhan di muka bumi.

Manusia sebagai khalifah yang demikian itu merupakan gambaran yang ideal, yaitu manusia yang berusaha menentukan nasibnya sendiri, baik sebagai kelompok masyarakat maupun sebagai individu yang memiliki tanggung jawab atas kehendak yang bebas. Manusia yang insan kamil, meski memiliki kebebasan namun pasti mengendalikan dirinya dari hal-hal yang celaka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement