Selasa 21 Jul 2020 16:44 WIB

Operasi Pekat di Surabaya Ungkap 494 Kasus

Perang melawan pelaku kejahatan tidak berhenti.

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
.
.

jatimnow.com - Operasi Pekat Semeru 2020 yang digelar Polrestabes Surabaya dan polsek jajaran selama dua pekan berhasil mengungkap 494 kasus dan menindak 381 pelaku kejahatan.

Dari jumlah tersebut, dua tersangka diantaranya ditembak mati.

"Kami mengapresiasi kinerja Satreskrim Polrestabes Surabaya dan jajaran polsek yang terus melakukan upaya penindakan pelaku kejahatan di tengah Pandemi Covid-19," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhony Eddison Isir didampingi Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, Selasa (21/7).

Ratusan bandit yang dipamerkan saat analisis dan evaluasi (Anev) kinerja di Mapolrestabes Surabaya terbanyak adalah kasus pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

Dari ratusan kasus yang diungkap, rincian terdiri atas 160 tersangka kasus pencurian, 89 tersangka kasus jambret dan begal, 89 kasus curanmor. Sedangkan sisanya terdiri atas premanisme dan penyalahgunaan senjata tajam.

Ditambahkannya, dengan keterbatasan di tengah pandemi ini pihak Satreskrim Polrestabes Surabaya dan polsek jajaran berupaya maksimal menekan jumlah gangguan keamanan dan ketertiban.

Meski banyak kasus kejahatan yang sudah diungkap, Isir menyebut jika perang melawan pelaku kejahatan tidak berhenti.

“Kepolisian harus terus melakukan patroli baik terbuka maupun tertutup. Ini untuk menutup ruang gerak para pelaku kejahatan," tandas Isir.

Selain ratusan tersangka, Polrestabes Surabaya mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya, empat unit mobil,  101 motor,  116 handphone, dua laptop, dua televisi, satu kipas angin, dua magic com, satu kompor gas, satu bor listrik, satu speaker aktif, perhiasan mas, jam tangan dan ratusan barang bukti kejahatan lainnya.

"Selain penindakan represif, kami juga lakukan upaya preemtif dan preventif. Seperti dua pelaku pembobol rumah yang terpaksa kami tindak tegas terukur sampai meninggal dunia. Itu karena sudah sangat meresahkan dan melawan saat kami tangkap," pungkas Isir.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement