REPUBLIKA.CO.ID, Sebelumnya telah dijelaskan tentang alasan mengapa Syekh Abu Muhammad Abdullah bin Sa'd bin Abi Jamrah Al Azidi meringkas hadits-hadits dalam Shahih Bukhari dan tak menyertakan sanad-sanad kecuali perawinya.
Yakni karena beliau berharap hadits-hadits tersebut dapat lebih mudah dihafalkan. Dan pada lanjutan mukadimah Mukhtasar Abi Jamrah, juga dijelaskan mengapa Abu Jamrah memilih hadits-hadits dari Sahih Bukhari.
Yakni karena kitab Shahih Bukhari merupakan kitab hadits yang paling sahih. Selain itu alasan Abi Jamrah memilih Shahih Bukhari karena penyusunnya yakni Imam Bukhari adalah termasuk dari golongan orang-orang saleh yang doanya terkabul serta mendoakan orang-orang yang membaca kitab Shahih Bukhari.
Abi Jamrah mengisahkan tentang seorang qadi yang pernah dijumpainya. Qadi itu memiliki marifat dan telah bepergian untuk memperoleh ilmu hadits.
Qadi itu mengatakan pada Abi Jamrah bahwa membaca kitab hadits Bukhori pada saar sulit membuat kesulitan itu akan dihilangkan. Karenanya dalam mukadimahnya itu Abu Jamrah berharap keberkahan dari hadits-hadits tersebut untuk membersihkan penyakit hati uanh berharap.
Dia pun bermunajat agar Allah menghilangkan kegelapan dalam hati yang disebabkan kemaksiatan dan besarnya nafsu.
Jumlah hadits yang dirangkum dari Shahih Bukhari dalam Mukhtasar Abi Jamrah kurang dari tiga ratus hadits. Dalam Abi Jamrah hadits pertama yakni menerangkan tentang permulaan wahyu dan hadits terakhir tentang masuknya ahli surga ke dalam surga serta nikmat Allah yang diberikan kepada ahli surga.