REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu Qayyim Al Jauziah dalam kitabnya yang berjudul Terapi Penyakit Hati menyebutkan, ada beberapa sebab yang membuat doa tidak terkabul. Baik doa untuk menolak hal-hal yang tidak dikehendaki maupun mendapatkan hal-hal yang diharapkan.
Ada pula hal-hal yang memperlambat makbulnya suatu doa. Ini mungkin akibat kelemahan pada doa itu sendiri.
Yakni doanya tidak dikehendaki oleh Allah atau kelemahan hati orang yang berdoa. Bisa juga karena oang itu tidak mengerahkan jiwanya secara sungguh-sungguh dalam bermunajat kepada Allah sehingga tidak konsentrasi saat berdoa.
Ibarat busur panah yang berada pada tingkat kecepatan yang sangat lemah. Sehingga anak panah yang keluar dari busur pun melesat lambat.
Jadi, doa tidak dikabulkan akibat adanya penghalang. Misalnya makanan haram, dosa, dan hal-hal lain yang dilarang Allah.
Seperti diajarkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Hakim dari Abu Hurairah. Nabi bersabda:
"Berdoalah kepada Allah dan kalian harus yakin akan adanya ijabah (Jawaban dari Alah). Ketahuilah, Allah tidak akan menerima doa dari orang-orang yang lalai."
Dalam Shahih Muslim, Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda:
"Hai manusia, sesungguhnya Allah itu baik dan tidak akan menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya Allah menyuruh orang mukmin sebagaimana menyuruh (memerintahkan) para rasul."