Senin 13 Jul 2020 07:32 WIB

Umayyah-Abbasiyah, Transisi Dua Dinasti Islam

Dinasti Umayyah di Damaskus dimulai setelah kemangkatan Khalifah Ali.

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Elba Damhuri
Mosaik lantai dari Dinasti Umayyah yang ditemukan di Yordania
Foto:

Kota Bundar, benteng Baghdad yang hebat

Baghdad merupakan lokasi yang strategis, terbebas dari nyamuk, musim dinginnya sedang, dan musim panasnya sejuk. 

Kedua tepi sungai dapat ditanami, namun secara alamiah terlindung dari serangan. Ke timur arusnya mustahil diarungi. Sebuah jejaring kanal ke selatan menyediakan sarana pertahanan seperti parit.

Setelah peramalnya yang beragama Yahudi, Masyaallah (pakar terkemuka pada masanya), memilih waktu baik untuk pembangunan kota, pembangunan dikebut dengan cepat oleh 100 ribu pekerja yang diangkut dari seluruh Timur Dekat dan Timur Tengah. 

Uang dalam jumlah besar digunakan untuk membangun istana, masjid, barak, jembatan, saluran air, dan beragam kubu pertahanan.

Selesai pada 766 M, Kota Bundar, begitu ia disebut, memiliki diameter dua mil dengan benteng pertahanan luar dan dalam terdiri atas tiga tembok konsentris dan sebuah parit dalam berisi air. Bagian hunian dibagi menjadi empat kuadran yang ditempati para pejabat senior dan pengawal kerajaan.

Menjajari bagian dalam tembok kota, dibangun arkade untuk toko dan kios para pedagang. Di tengah-tengah berdirilah istana sang khalifah yang disebut Gerbang Emas.

Disebut begitu karena pintu besarnya disepuh dengan banyak sekali emas, terbuat dari batu dan pualam, serta memiliki kubah hijau besar yang di puncaknya dipasang patung penunggang kuda yang berputar-putar seperti kincir penunjuk arah angin. Di samping istana berdiri Masjid Agung.

Diciptakan seolah dengan tongkat ajaib seorang penyihir, Baghdad menjadi kota terbesar di dunia. Manshur memberinya nama Madinah as-Salam atau Kota Kedamaian yang juga tertera di koin-koin Abbasiyah.

Manshur meletakkan bata pertama dengan tangannya sendiri dan saat melakukannya, ia mengucapkan, “Dengan menyebut nama Tuhan. Segala puji bagi-Nya dan bumi adalah milik-Nya. Dia mewariskan kepada hamba-Nya yang Dia kehendaki. Kemenangan adalah milik orang yang bertakwa!”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement