REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi orang kafir yang hendak meninggal, akan didatangkan kepadanya malaikat berwajah hitam. Kemudian dia akan melalui perjalanan yang buruk.
Dikutip dari buku Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, di dalam Al-Musnad, dari al-Bara bin Azib, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berkata, "Jika orang kafir menghadapi saat-saat berpisah dari dunia dan menghadap akhirat, turunlah kepadanya para Malaikat berwajah hitam dari langit. Mereka membawa kain yang sangat jelek, lalu duduk di sekitarnya sejauh pandangan mata. Sesudah itu, datanglah Malaikat maut. Malaikat itu duduk di sisi kepalanya dan berkata, 'Wahai jiwa yang hina, keluarlah kepada kemurkaan dan kemarahan Allah'.
Roh tersebut justru tenggelam dalam jasadnya. Malaikat maut kemudian mencabutnya seperti mencabut batangan besi yang biasa dipakai untuk membakar daging dari jalinan benang wol basah, hingga Malaikat itu mengambil roh tersebut.
Saat Malaikat maut mengambilnya, para Malaikat yang lain tidak membiarkannya walaupun hanya sekejap. Mereka segera mengambil dan meletakkannya pada kain kasar tadi. Muncullah bau yang amat busuk seperti bau bangkai terbusuk yang pernah ada di muka bumi.
Mereka lalu membawanya naik ke langit. Setiap kali melewati sekelompok Malaikat, mereka selalu ditanya: 'Siapakah roh yang buruk ini?' Mereka menjawab: 'Fulan bin Fulan', dengan menyebutkan nama terjeleknya sewaktu di dunia. Mereka pun meminta agar pintu langit dibuka, tetapi pintu itu tidak dibukakan untuknya'".
Setelah itu, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam membaca,
لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَٰبُ ٱلسَّمَآءِ وَلَا يَدْخُلُونَ ٱلْجَنَّةَ حَتَّىٰ يَلِجَ ٱلْجَمَلُ فِى سَمِّ ٱلْخِيَاطِ
"Tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka, dan mereka tidak akan masuk surga, sebelum unta masuk ke dalam lubang jarum", Alquran surat Al-A’raf ayat 40.
Selanjutnya, Allah Azza wa Jalla berkata, "Catatlah kitab amalnya di Sijjin, di bumi yang paling bawah". Lantas, rohnya dilemparkan. Kemudian Nabi membaca,
وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَتَخْطَفُهُ ٱلطَّيْرُ أَوْ تَهْوِى بِهِ ٱلرِّيحُ فِى مَكَانٍ سَحِيقٍ
"... Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka seakan-akan dia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh", Alquran surat Al-Hajj ayat 31.
Roh itu lalu dikembalikan ke jasadnya. Setelah itu, datang dua Malaikat, lalu mendudukkannya dan bertanya kepadanya, "Siapakah Rabbmu?" "Ha, ha, aku tidak tahu", jawabnya. "Apa agamamu?" "Ha, ha, aku tidak tahu". "Siapakah orang ini, yang diutus kepada kalian?" "Ha, ha, aku tidak tahu".
Tiba-tiba, terdengar panggilan dari langit, "Hamba-Ku berdusta. Bentangkanlah untuknya permadani dari neraka, berikanlah ia pakaian dari api neraka, dan bukalah pintu neraka untuknya". Ia pun merasakan panasnya neraka serta hawa panasnya. Kuburnya pun disempitkan, hingga tulang-tulang rusuknya berantakan.
Kemudian, datang seseorang yang berwajah buruk, berpakaian lusuh, dan baunya busuk. Orang itu berkata: "Bergembiralah dengan berita buruk untukmu! Inilah hari yang dijanjikan kepadamu". "Siapakah engkau? Wajahmu mendatangkan kejelekan", tanyanya.
"Aku adalah amal burukmu". Ia lantas berkata, "Wahai Rabbku, janganlah Engkau datangkan hari Kiamat".
Disebutkan juga dalam suatu lafazh dari Ahmad, "Setelah itu dihadirkan kepadanya seseorang yang buta, tuli, dan bisu. Di tangannya terdapat palu godam yang sekiranya dihantamkan ke sebuah gunung niscaya akan hancur menjadi debu.
Orang tadi pun memukulnya dengan satu pukulan yang membuatnya hancur menjadi debu. Allah mengembalikannya seperti semula, lalu orang tadi kembali memukulnya sebagaimana sebelumnya. Maka berteriaklah dia dengan teriakan yang dapat didengar oleh semua makhluk, kecuali jin dan manusia.