Senin 06 Jul 2020 13:47 WIB

Keutamaan Ayat Kursi (1)

Ayat kursi memiliki keutamaan.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Keutamaan Ayat Kursi (1). Foto: Ilustrasi Alquran
Foto: pxhere
Keutamaan Ayat Kursi (1). Foto: Ilustrasi Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen dan Penulis asal Saudi Syekh Muhammad Saleh Al Munajjid mengatakan dalam kitab Tafsir Imam Ibnu Katsir, disebutkan dari Ubay yaitu bin Ka’ab, sesungguhnya Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bertanya kepadanya tentang ayat apakan yang paling agung dalam Kitabullah, beliau menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Beliau ulang pertanyaannya beberapa kali.

Kemudian dia menjawab, “Ayat kursi." Maka beliau mengatakan, “Selamat bagi anda wahai Abu Mundzir dengan ilmu anda. Demi yang jiwaku yang ada di tangan-Nya. Sesungguhnya (ayat Kursi) mempunyai mulut dan dua bibir yang disucikan para Malaikat di kaki Arsy.” (Muslim telah meriwayatkannya, akan tetapi dalam teksnya tidak ada tambahan ‘Demi jiwaku yang ada di tangan-Nya dan seterusnya)

Baca Juga

Abdullah bin Ubay bin Ka’ab menceritakan kisah ayahnya, satu ketika ayahnya memberitahukan bahwa dia mempunyai sekantong kurma. Namun kurma dalam kantung itu jumlahnya berkurang.

Kemudian Ubay mencari cara agar kurma dalam kantungnya tetap utuh, maka dia menjaga sekantung kurma itu semalaman. Lantas, Ubay bertemu dengan hewan yang tingginya sebesar anak beranjak baligh. Ubay memberikan salam dan hewan tersebut menjawabnya.

"Saya bertanya siapakah anda? Jin atau manusia." Dia menjawab, “Jin." Dia berkata, ‘Maka saya katakan kepadanya, tolong tanganmu saya pegang." kemudian tangannya memegangku ternyata tangan anjing dan rambut anjing. Saya bertanya, “Apakah ini bentuk penciptaan jin?" Dia menjawab, “Anda telah mengetahui jin dan apa yang ada di dalamnya. juga ada yang lebih mengerikan dari ini." Saya bertanya, “Apa yang mendorongmu melakukan ini?" Dia menjawab, “Telah sampai kepadaku bahwa anda termasuk orang yang senang bershadaqah. Maka saya ingin mendapatkan bagian makanan anda."

Ubay kemudian bertanya kembali kepada jin tersebut. “Apa yang dapat melindungi kami dari kamu?" Dia menjawab, “Ayat kursi ini." Kemudian keesokan harinya beliau mendatangi Nabi dan memberitahukan (kisahnya), maka Nabi bersabda, "Jin yang jahat itu benar."

Abu Dzar berkata, dia mendatangi Rasululllah dan bertanya “Wahai Rasulullah, (ayat) apakah yang paling agung yang diturunkan kepada anda?" Beliau menjawab, “Ayat kursi ‘Allahu lailaha illa huwal hayyul Qayyum." (HR. An-Nasai)

Bukhari telah menyebutkan dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah mewakilkan kepadanya untuk menjaga (gudang tempat) zakat Ramadan. Kemudian ada orang datang dan mengambil makanan, maka Abu Hurairah pun menangkapnya. Lalu dia berkata akan melaporkannya kepada Rasulullah.

Namun pencuri itu meminta untuk dilepaskan, karena dia beralasan memiliki keluarga yang sangat membutuhkannya. Kemudian dia pun melepaskannya.

Ketika pagi hari Nabi berkata, “Wahai Abu Hurairah apa yang dilakukan tawananmu semalam?" Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, dia mengeluh sangat membutuhkan sekali dan mempunyai tanggungan keluarga, sehingga saya kasihan dan saya lepaskan dia."

Beliau mengomentari, Dia telah berbohong dan nanti dia akan kembali. Dia yakin bahwa pencuri itu akan kembali. Kemudian Abu Hurairah mengintainya, kemudian pencuri itu datang dan mengambil makanan kembali. Lalu dia menangkapnya.

Dia pun akan melaporkan kembali perbuatannya tersebut. Untuk kedua kalinya, dia memberikan alasan yang sama dan berjanji tidak akan kembali. Karena Abu Hurairah meras kasihan, dia pun melepaskannya kembali.

Ketika pagi hari Rasulullah berkata kepadaku, “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan tawananmu semalam."

Abu Hurairah pun mengatakan alasan dia melepaskan pencuri itu kembali. Beliau mengomentari, “Sesungguhnya dia telah membohongimu dan dia akan kembali."

Untuk ketiga kalinya, Abu Hurairah kembali mengintai dan pencuri itu melanggar janjinya. Dia kembali datang mencuri kemudian tertangkap.

Pencuri itu meminta dilepaskan dengan janji akan mengajarkan satu ayat Allah.

“Lepaskan diriku, akan aku ajarkan kepadamu kalimat yang Allah akan memberikan manfaat kepadamu." Saya menjawab, “Apa itu?" Dia menjawab, “Jika anda ingin berbaring di ranjang, maka bacalah ayat kursi ‘Allahu lailaha illa huwal hayyul Qoyyum’ sampai akhir ayat. Allah akan senantiasa menjaga anda dan setan tidak akan mendekati anda sampai pagi hari." Maka dia dilepaskan.

Ketika pagi hari, Nabi mengatakan kepadanya, “Apa yang dilakukan tawananmu semalam?" Dia menjawab, “Wahai Rasulullah, dia mengaku bahwa dia akan mengajarkan kepadaku kalimat yang dengan itu Allah akan memberikan manfaat kepadaku, sehingga aku lepaskan dia." Beliau bertanya, “Ayat apakah itu?" dia menjawab, “Dia mengatakan kepadaku, ketika anda ingin tidur di ranjang anda, maka bacalah ayat kursi dari awal sampai akhri ayat. Allahu lailaha illa huwal hayyul Qoyyum’ dan dia mengatakan kepadaku, Allah akan senantiasa menjagamu dan syetan tidak akan mendekati anda sampai pagi hari." Dan mereka sangat bersungguh-sungguh terhadap suatu kebaikan. Maka Nabi bersabda, “Sesungguhnya dia telah benar kepadamu padahal dia adalah pendusta. Apakah anda tahu dengan siapa anda berbicara selama tiga malam wahai Abu Hurairah?" Saya menjawab, “Tidak." Beliau mengatakan, “Itu adalah setan. "

Sumber:

https://aboutislam.net/counseling/ask-the-scholar/quran-hadith/what-are-the-virtues-of-ayat-al-kursi/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement