REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pentingnya pengetahuan seorang Muslim terkait sanad hadits ternyata sangatlah penting. Mengingat keabsahan suatu sanad mempengaruhi kualitas hadits, maka sebaiknya seorang yang beragama jangan sampai menganggap remeh ilmu sanad hadits.
Ilmu sanad menjadi penting disimak mengingat studi tersebut dapat melahirkan banyak opini dan pernyataan dari para ulama hadits tentang urgensi sanad dalam Islam. Dalam Shahih Muslim, ulama Muhammad Ibnu Sirin mengungkapkan sistem sanad merupakan bagian dari agama yang tak terpisahkan.
Dalam redaksinya, Muhammad Ibnu Sirin berkata: “Inna hadzal ilma dinun. Fanzhuru amman ta’khudzuna dinakum,”. Yang artinya: “Sesungguhnya pengetahuan (tentang sanad) itu adalah agama. Maka perhatikanlah dari siapa kamu mengambil agamamu itu,”.
Mengingat banyaknya jumlah hadits yang ada, studi ilmu sanad dalam hadits sangat relevan untuk dipelajari. Terlebih saat ini merupakan era keterbukaan informasi yang mana keabsahan suatu informasi—terutama yang tersebar di media sosial—tidak bisa dipertanggungjawabkan. Tak sedikit pula dari informasi tersebut yang menukilkan hadis, maka alangkah baiknya bagi umat Muslim kembali mengkroscek informasi yang didapat secara akurat.
Apalagi, hadits Rasulullah SAW sangatlah banyak. Dalam kitab Shahih Bukhari misalnya, terdapat 7.397 hadis yang tersedia. Imam Bukhari sendiri telah menghafal 600 ribu hadis dan 90 ribu perawi untuk menuliskan masterpiece karyanya tersebut bagi khazanah keislaman.
Belum lagi di dalam kitab-kitab hadits lainnya. Untuk itulah, penting kiranya bagi umat Muslim untuk mempelajari ilmu sanad hadits di era teknologi seperti sekarang.
Wallahu a’lam