REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bagi umat Islam, kata ar-rahman cukup familier dikenal. Dalam redaksinya, Alquran kerap menyebut kata ar-rahman dalam banyak ayat. Lantas, apa makna kata tersebut?
Prof Quraish Shihab dalam kitab Tafsir Al-Mishbah menjabarkan, banyak ulama yang berpendapat bahwa baik kata ar-rahman dan ar-rahim keduanya terambil dari akar kata rahmah (kasih sayang).
Allah Yang Mahapenyayang, Allah ar-rahman dan ar-rahim. Sebab secara bahasa kata ar-rahman merujuk pada suatu kesinambungan dan kemantapan dalam wazannya, inilah yang menyebabkan tidak ada bentuk jamak dari kata Rahman karena kesempurnaannya itu.
Dan tidak ada juga yang wajar dinamai Rahman kecuali Allah SWT di jagat alam ini. Berbeda dengan kata Rahim yang dapat dijamak dengan kata Ruhama sebagaimana ia dapat menjadi sifat Allah dan juga sifat makhluk.
Hal ini sebagaimana yang dikatakan kaum musyrikin yang mengaku tidak mengenal ar-rahman. Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Al-Furqan ayat 60 berbunyi: “Wa idza qila lahumusjudu lirrahmani qaluu wa maa rahmanu,”. Yang artinya: “Apabila dikatakan kepada mereka: sujudlah kepada ar-Rahman, (maka) mereka menjawab: siapakah ar-rahman itu?”.
Imas Damayanti