Ahad 21 Jun 2020 22:30 WIB

Anjuran Waktu untuk Bersiwak (2-Habis)

Bersiwak bisa mendatangkan keridhaan Allah.

Anjuran Waktu untuk Bersiwak. Foto: Kayu siwak (ilustrasi).
Foto: Republika/Muhammad Subarkah
Anjuran Waktu untuk Bersiwak. Foto: Kayu siwak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Abdullah Al Ju'aitsan dalam bukunya yang berjudul Meneladani Nabi SAW Sehari menuliskan, siwak yang menggunakan tangkai pohon arak untuk membersihkan gigi akan mendatangkan ridho dari Allah SWT. Dalam salah satu riwayat, Nabi bersabda:

 

Baca Juga

"Siwak dapat membersihkan mulut dan mendatangkan keridhaan Allah." (HR Bukhari)

Menurut Syekh Abdullah, di dalamnya terdapat hikmah yang besar. Yaitu, ketaatan terhadap perintah Nabi.

"Ia akan mendatangkan keridhaan Allah dan membersihkan mulut, hingga disunnahkan setiap waktu. Apa ruginya jika anda selalu menyikatnya pada gigi dan lisan anda hingga ia membersihkan mulut dan mendatangkan ridha ALlah," kata tulis Syekh Abdullah.

Siwak ditekankan dalam beberapa keadaan. Di antaranya:

Ketika bangun tidur

Hudzaifah RA berkata, "Apabila Nabi bangun malam, beliau membersihkan mulutnya dengan siwak." (Muttafaq Alaih).

Hadits ini dikaitkan dengan bangun dari tidur malam. Yetapi, ada pula hadits-hadits yang dimutlakkan dan tidak dikaitkan dengan tidur malam.

Ketika bau mulut berubah

Berdasarkan hadits Nabi, "Siwak dapat membersihkan mulut dan mendatangkan keridhaan Allah."

Ketika keluar rumah

Jika anda ingin keluar rumah untuk mengerjakan shalat, anda disunnahkan bersiwak. Zaid bin Khalid RA mengatakan, "Nabi sama sekali tidak pernah keluar dari rumahnya untuk mengerjakan shalat hingga beliau bersiwak." (HR Thabrani)

Ketika membaca Alquran

Dari Ali RA, berkata bahwa Rasulullah bersabda, "Seorang hamba apabila bersiwak kemudian berdiri shalat maka ada malaikat berdiri di belakangnya dan mendekat sampai meletakkan mulutnya di atas mulut hamba itu. Sehingga, tidaklah dia membaca satu ayat pun kecuali berada di rongga malaikat. Maka sucikanlah mulut kalian untuk membaca Alquran."

Menurut Syekh Abdullah, inilah tujuh keadaan yang ditekankan untuk bersiwak di dalamnya. Ia disunnahkan pada setiap waktu, tetapi lebih ditekankan pada keadaan-keadaan ini.

"Hendaklah anda merenungi berapa banyak sunnah yang anda tinggalkan jika siwak ini tidak anda kerjakan. Berapa kali tujuh keadaan ini anda lalui dalam sehari semalam? berkali-kali dan berulang-ulang bukan?Maka, berapa banyak sunnah yang telah anda lewatkan?" tulis Syekh Abdullah.

Syekh Abdullah mendoakan agar Allah memeberikan keberkahan pada umat. Selain itu, dia berharap agar siwak menjadi teman seseorang tak terkecuali di dalam rumah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement