REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negeri-negeri Syam adalah negeri yang diberkahi, agung kedudukannya dan tinggi kemuliannya. Syam yang meliputi Syria (Suriah) Palestina, Urdun (Yordania) dan Lebanon ini memiliki banyak keutamaan sehingga pantaslah para sahabat dan tabiin semangat tinggal di negeri Syam.
Bassam Bin Khalil Ash-Shafadi dalam bukunya Tanda-tanda Kiamat di Negeri Syam mengatakan Allah telah menganugerahkan banyak sekali nikmat besar dan keutamaan melimpah pada negeri-negeri Syam.
Bassam menyampaikan ahli geografi kelahiran Al Quds tahun 336 H, Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar Al-Banna Al-Maqdisi menggambarkan tentang keindahan kawasan Syam. Al-Maqdis menuturkan kawasan Syam begitu agung kedudukannya, negeri para nabi, markas orang-orang shalih, tujuan orang-orang mulia, tempat kiblat pertama, perbatasan luhur, gunung mulia, dan tempat hijrah Ibrahim.
Al-Maqdisi menyampaikan di negeri Syam terdapat banyak peristiwa yang tak terhitung, keutamaan yang tidak samar, baik dari sudut pandang akhir akhirat maupun dunia. "Syam selalu dirindukan anggota tubuh terbentang untuk beribadah di sana," katanya.
Ada dua wahyu (Alquran dan As-Sunnah) menyebutkan banyak karunia yang melapangkan dada, membahagiakan jiwa, dimulai dari penurunan Allah dalam kitabnya secara ringkas dalam surat al-Anbiya ayat 71 yang artinya. "Dan kami selamatkan dia (Ibrahim) dan Luthfi ke sebuah negeri yang telah kami berkahi untuk seluruh alam."
Ibnu Jarir Ath-Thabari berkata, "Negeri yang dimaksud adalah tanah Syam. Sengaja kami memilih pendapat ini karena tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ahlul Ilmi bahwa Ibrahim berhijrah dari Irak ke Syam. Pendapat sebagian besar mufassir menunjukkan negeri yang dimaksud dalam ayat ini adalah negeri-negeri Syam. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Seperti diketahui bahwa Allah menyelamatkan Ibrahim dan laut ke tanah Syam dari tanah Jazirah dan Irak.
Allah menyebutnya negeri yang diberkahi, karena tanahnya subur, banyak terdapat buah-buahan dan sungai, di samping karena Syam adalah negeri para nabi. Titik berat tersebut dimiliki negeri-negeri Islam seperti tercantum di tempat lainnya dalam kitab Allah diantaranya firman Allah tentang Al-A'raf 137 yang artinya.
"Dan kami wariskan kepada kaum yang tertindas itu, bumi bagian timur dan bagian barat yang telah kami berkahi. Dan telah sempurna firman Tuhanmu yang baik itu sebagai janji untuk Bani Israil disebabkan karena mereka kesabaran mereka. Dan kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya dan apa yang telah mereka bangun."
Bumi yang Allah wariskan kepada Bani Israil dan yang ia berkahi dalam ayat ini, dalam bumi Syam menurut mayoritas mufassir. Ibnu Jarir Ath-Thabrani dan lain yang menukil penafsiran dari Hasan Al-Bashri dan Qatadah bin Diamah As-Sadusi. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata. Seperti diketahui Bani Israil hanya mewarisi sisi timur dan barat tanah Syam setelah Firaun ditenggelamkan di laut.
Hal ini seperti disampaikan Allah SWT dalam Alquran surat al-Anbiya ayat 81 yang artinya "Dan kami tundukkan untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami beri berkah kepadanya. Dan Kami Maha Mengetahui segala sesuatu."
Negeri yang diberkahi ini adalah negeri Syam. Penafsiran ini dipilih Ibnu Jarir Ath-Thabari Al-Qurthubi dan Ibnu Katsir. Dan inilah pendapat sebagian besar kalangan mufassir. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata "Angin berhembus ke tanah Syam, tempat kerajaan Sulaiman."
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra ayat 1 yang artinya "Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hambanya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya dia Maha Mendengar Maha Melihat.
Allah menjunjung kedudukan negeri negeri Syam di dalam kitabnya karena Syam adalah negeri suci, tempat yang baik dan tempat sumpah Allah SWT. Bassam mengatakan pada ere tertentu dan pendek saat ini dalam rentang sejarah di mana Allah mengizinkan orang-orang kafir menguasai tanah Syam.