REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Posisi bahasa Arab bisa dikatakan spesial bagi umat Muslim. Sebab, Nabi Muhammad SAW menuturkan bahasa Arab dan Alquran pun diturunkan dengan bahasa Arab. Mari menengok sekilas betapa kayanya khazanah keilmuan bahasa Arab.
Salah satu kekayaan bahasa Arab misalnya dapat dilihat dari kalimat perintah (fi’il amr) yang menyimpan banyak maknya. Dalam kitab Ushul Fiqh karya Wahbah Az-Zuhaili disebutkan, para ulama menulis tentang tema amr dan menyebutkan tentang banyaknya makna tersebut.
Ibnu Mas’ud Al-Hanafi misalnya menyebutkna, terdapat 16 makna yang berbeda yang tersembunyi di fi’il amr. Di antaranya makna yang bersifat wajib, nadb, ibahah, tahdid, irsyad, ta’dib, indzar, imtinan, ikram, imtihan, takwin, ta’jiz, ihanah, taswiyah, doa, tamanni, ihtiqar, khabar, i’tibar, takjub, takzib, masyurah, iradatul-imtisal, izn, im’an, dan tafwidh.
Sedangkan dalam kitab Jam’ul Jawami karya As-Subkhi disebutkan, makna fi’il amr hingga menapai 26 makna berbeda. Imam Ibnu Badran pun sepakat dengan pendapat As-Subkhi yang ini. Tentu saja dengan begitu kayanya makna yang tersirat dari sebuah struktur kalimat saja dalam bahasa Arab, diperlukan beragam disiplin ilmu khusus bagi para mufasir (para ahli tafsir) untuk menafsirkan Alquran.