Kamis 11 Jun 2020 12:15 WIB

Nabi Muhammad, Sosok Antirasialis Pertama dalam Sejarah

Nabi Muhammad menyebut semua umat manusia setara.

Rep: Rahayu Marini Hakim/ Red: Ani Nursalikah
Nabi Muhammad, Sosok Antirasialisme Pertama dalam Sejarah. Sejumlah orang melakukan demonstrasi atas kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah ditahan oleh petugas kepolisian Minneapolis di Barcelona, Spanyol. Ilustrasi
Foto:

Dapat diperdebatkan, Nabi Muhammad adalah orang pertama dalam sejarah manusia yang menyatakan tanpa syarat bahwa tidak ada orang yang di atas yang lain berdasarkan ras atau etnis. Pernyataan ini dikristalisasi dalam salah satu pidato penting Nabi (khutbah terakhirnya) yang disampaikan di Gunung Arafat pada 632 M.

Dalam khutbah itu, Nabi Muhammad mengutuk rasialisme ketika beliau berkata, "Semua umat manusia adalah keturunan Adam dan Hawa. Orang Arab tidak memiliki keunggulan dibandingkan orang non-Arab dan orang non-Arab tidak memiliki keunggulan dibandingkan orang Arab. Orang kulit putih tidak memiliki keunggulan dibandingkan orang kulit hitam, atau orang kulit hitam tidak memiliki keunggulan. Superioritas atas orang kulit putih, kecuali dengan kesalehan dan tindakan yang baik." 

photo
Patung pedagang budak pada abad ke -18 Robert Milligan diturunkan oleh petugas menggunakan alat berat di area Museum London Docklands, Canary Wharf, sebagai gerakan aksi Black Live Matter akibat kematian George Floyd yang meninggal dalam tahanan polisi di Minneapolis, London, Inggris, Selasa (9/6). - (REUTERS / John Sibley)

Sejak saat itu, ajaran Nabi Muhammad tentang kesetaraan ras telah mengilhami manusia berjuang untuk kesetaraan ras dan keadilan untuk semua. Khutbah Nabi Muhammad mengilhami kehidupan el-Hajj Malik el-Shabazz, yang lebih dikenal sebagai Malcolm X.

Dia adalah pemimpin hak-hak sipil kulit hitam Muslim yang memerangi rasialisme pada 1950-an dan 1960-an. Setelah melakukan ibadah haji ke Kota Makkah, Malcolm menulis suratnya yang terkenal dari Mekkah. Berikut tulisannya. 

"Ada puluhan ribu peziarah dari seluruh dunia. Mereka semua berwarna, dari pirang bermata biru, ke Afrika berkulit hitam. Namun, kami semua berpartisipasi dalam ritual yang sama, menunjukkan semangat persatuan dan persaudaraan yang pengalaman saya di Amerika telah membuat saya percaya tidak akan pernah ada antara yang putih dan yang nonputih." 

Ia menambahkan, dirinya belum pernah melihat persaudaraan yang tulus dan sejati dilakukan umat, terlepas dari warna kulit mereka. Haji bagi Malcolm mewakili pergeseran dari rasialisme menuju kesetaraan ras.

Ajaran Nabi Muhammad mendorong semua orang untuk berjuang menuju antirasialisme. Sementara non-rasialisme tidak secara terbuka mengungkapkan pandangannya, mereka juga tidak berusaha membongkar (memperbaiki) rasialisme di masyarakat mana pun.

Nabi secara aktif menantang dan membongkar rasialisme terselubung, terbuka, dan sistematis di sekitarnya. Dia mengidentifikasi rasialisme sebagai gejala dan menyebut akar penyebabnya sebagai kesombongan dalam hati manusia.

Sumber: https://aboutislam.net/reading-islam/about-muhammad/muhammad-the-first-anti-racist-in-history/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement