Jumat 05 Jun 2020 04:55 WIB

Prinsip New Normal Dijelaskan Rasulullah 14 Abad Silam

Rasulullah memberikan prinsip menghadapi situasi new normal seperti sekarang.

Rasulullah memberikan prinsip menghadapi situasi new normal seperti sekarang. Ilustrasi persiapan new normal istiqlal
Foto:

 2. Petunjuk Nabi yang berhubungan dengan ketahanan fisik antara lain sebagai berikut.

عن أبي هريرة  قال: قال رسول الله ﷺ: المؤمن القوي خير وأحب إلى الله من المؤمن الضعيف

Dari Abu Hurairah RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang mukmin yang lemah." (HR Muslim, 4/2052).

Hadits ini secara jelas memberi petunjuk kepada orang mukmin untuk menjadi orang yang kuat, baik dalam urusan agamanya maupun urusan dunianya. Kuat dalam urusan agama dengan melaksanakan perintah agama yang fardhu maupun sunah, sedangkan kuat dalam urusan dunia adalah kuat dalam mengelola urusan duniawi, termasuk di dalamnya kekuatan fisik dan mental dalam menghadapi wabah corona.

Kekuatan fisik, menurut literatur kesehatan, bersumber dari pola hidup dan pola makan yang sehat. Fisik dan pskis memiliki hak untuk diperhatikan. Terkadang pekerjaan dan kesibukan mengabaikan hak keduanya sehingga muncullah kelelahan fisik atau kelelahan psikis. Maka, kondisi seperti ini sangat rentan untuk masuknya berbagai penyakit. 

Tentang makanan yang sehat dan bergizi, Allah SWT berfirman dalam QS al-Baqarah/168. 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi tayib (baik) dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”.

Kata halalan menurut Mu’jam al-Wasīth adalah barang yang tidak haram, baik cara memperolehnya maupun cara mengonsumsinya. Thayyiban menurut Ibn Katsir dalam kitab al-Tafsīr al-Quran al-‘azhīm adalah sesuatu yang baik, tidak membahayakan tubuh dan pikiran.

Sementara itu, yang terakhir dari ajaran tentang makanan ini larangan untuk mengikuti langkah-langkah syaitan ( وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ) termasuk di dalamnya makan untuk gagah-gagahan dan apa yang disebut dengan makanan ekstrem, yaitu makan hewan liar, hewan yang masih hidup, dan makan lainnya yang dilarang agama  sebagaimana yang banyak terjadi di Pasar Hunan, Wuhan, China, karena pada akhirnya akan mencelakakan dirinya dan orang lain.

photo
Shalat dzuhur berjamaah dengan protokol kesehatan Physical distancing atau jaga jarak di Masjid Al Ukhuwah, Kota Bandung, Kamis (4/6). Sebelum melakukan shalat berjamaah, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) terlebih dahulu menghimbau agar jamaah mengikuti protokol kesehatan Covid-19 - (Edi Yusuf/Republika)

3. Petunjuk Rasulullah SAW berkaitan dengan kebersihan antara lain sebagai berikut. 

 عنْ أَبِي مَالِكٍ الْحَارِثِ بْنِ عَاصِمٍ الْأَشْعَرِيِّ قال: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ  "الطَّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ

Dari Abu Mālik al-Hārits bin ‘Āshim al-‘Asy’āry RA dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Bersuci sebagian dari iman." (HR Muslim, No 223).

Hadits ini mendorong umat Islam untuk bersuci, baik dari hadas kecil maupun hadas besar. Bersuci dari hadas kecil adalah berwudhu. Banyak hadits yang menjelaskan tentang sunah berwudhu antara lain al-dalku (membersihkan dengan menggosok-gosok pakai tangan), al-siwak (gosok gigi), berkumur, dan istinsyaq  wal intintsar (menghirup air dengan hidung dan mengembuskannya keluar). Sementara itu, bersuci dari hadats besar dengan mandi besar karena janabah.

Di samping itu, ada juga ajaran Rasulullah yang menganjurkan umatnya membasuh tangan ketika akan makan dan selesai makan dan membasuh tangan ketika bangun tidur. Jika semua anjuran Rasul SAW ini secara disiplin dilaksanakan dengan baik, kita tidak akan ragu-ragu hidup dalam new normal ini.

4. Jika terasa sakit antara lain batuk dan demam tinggi, segera konsultasi ke dokter karena berobat merupakan berikhtiar untuk kesembuhan yang diperintahkan Allah SWT dan Rasul-Nya. Semoga kita semua segera bisa melampaui masa krisis ini dalam keadaan sehat dan sentosa. Amin.

 

*Guru Besar Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement