Selasa 26 May 2020 10:10 WIB

Tren Pasar Regional Positif, IHSG Menguat Terbatas

IHSG berada di level 4.596,21 pada perdagangan pagi hari.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Karyawan membersihkan lantai di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, ilustrasi
Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA
Karyawan membersihkan lantai di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona positif pada perdagangan pertamanya usai libur perayaan Idul Fitri. Pada Selasa (26/5) pagi, indeks saham rata-rata menguat terbatas di bawah satu persen dengan posisi tertingginya di level 4.596,21. 

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan, pergerakan saham hari ini dipengaruhi pelonggaran lockdown di sejumlah negara. "Pembukaan (bisnis) kembali bertahap setelah lockdown menjadi sentimen positif pemulihan ekonomi," kata Suria, Selasa (26/5).

Baca Juga

Dari regional, tambah Suria, pasar saham mendapat pengaruh dari aksi protes di Hong Kong. Demonstrasi terkait rencana China yang akan menetapkan Undang-Undang Keamanan Nasional berakhir rusuh. 

Selain itu, RUU tersebut juga menambah ketegangan antara AS-China. AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap China. Presiden Taiwan pun ikut angkat bicara dengan memberi dukungan bari rakyat Hong Kong yang memprotes RUU Keamanan Nasional China.

Dari dalam negeri, pelaku pasar menunggu langkah pemerintah mencabut kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan memulai kehidupan new normal. Suria memproyeksi IHSG akan menguat seiring adanya tren positif dari pasar regional.

Pagi ini, Indeks Nikkei dibuka dan diperdagangankan di zona positif di atas 1 persen, demikian juga dengan Indeks Kospi menguat 1,24 persen. Pada perdagangan sebelumnya, Senin (25/5), pasar regional Asia juga ditutup positif. Nikkei ditutup menguat 1,73 persen, Hang Seng menguat 0,1 persen, Kospi naik 1,24 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement