REPUBLIKA.CO.ID, Rasulullah SAW adalah sosok yang amat dermawan. Beliau selalu mencontohkan dan mengajarkan tentang keutamaan bersedekah. Dalam salah satu hadis, bahkan Rasulullah SAW mengatakan bersedekah merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Berikut empat hadis shahih mengenai keutamaan bersedekah.
1. Dari Abu Musa dari Nabi SAW, beliau bersabda,” Wajib bagi setiap Muslim untuk bersedekah.” Para sahabat bertanya: ‘Wahai Nabi Allah, bagaimana jika ia tidak mendapatkan untuk bersedekah? Beliau menjawab: ‘Berusaha dengan tangannya, sehingga bermanfaat untuk dirinya dan bersedekah. ‘Mereka bertanya: Bagaimana jika ia tidak bisa melakukannya?’ Beliau bersabda: ‘Menolong orang yang sangat memerlukan bantuan. ‘ Mereka bertanya: Bangamana jika ia tidak bisa melakukannya? Beliau bersabda: Menyuruh untuk melakukan kebaikan dan menahan diri dari kejahatan, maka hal itu adalah sedekah baginya. (HR Al Bukhari, Muslim dan Ahmad).
2. Dari Hakim bin Hizam Radhiyallhu Anhu, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda: ‘Tangan di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Mulailah memberi dari orang yang berada di bawah tanggunganmu, dan sebaik-baiknya sedekah ketika merasa cukup, barang siapa menjaga kehormatan dirinya niscaya Allah menjaganya, barang siapa yang merasa cukup maka Allah akan mencukupkannya.”(HR Al Bukhari, Ahmad, An-Nasa’i (dari Abu Hurairah).
3.Dari Abu Hurairah Ra, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah seorang hamba memasuki waktu pagi pada setiap harinya, kecuali ada dua malaikat yang turun. Salah satunya memohon, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi dermawan yang menyedekahkan hartanya.’ Dan satu lagi memohon: ‘Ya Allah, musnahkanlah harta si bakhil.” (HR Al Bukhari dan Muslim).
4. Dari Adi bin Hatim Ra, dia berkata, “Rasulullah SAW menyebutkan tentang neraka, maka wajah beliau berubah, lalu beliau berlindung darinya sebanyak tiga kali, lalu beliau bersabda: Takutlah kalian dari api neraka, walaupun bersedekah dengan sepotong kurma. Jika kalian tidak mendapatkannya, maka dengan kalimat yang baik.” HR An-Nasa’i, At Tirmidzi dan Ahmad.