Kamis 14 May 2020 21:02 WIB

Kajian ‘Rumah Kabisa’ Libatkan Umat Tiga Benua

Kabar Ramadhan menghadirkan Pembina Rumah Kabisa Din Syamsuddin dan Maman Abdurrahman

Perwakilan umat dari tiga benua antusias mengikuti Kajian Bareng (Kabar) Ramadhan 1441 H yang diselenggarakan Rumah Kajian Al-Baqiyatush Sholihat (Kabisa) di pekan kedua Ramadhan 1441 Hijriah.
Foto: Istimewa
Perwakilan umat dari tiga benua antusias mengikuti Kajian Bareng (Kabar) Ramadhan 1441 H yang diselenggarakan Rumah Kajian Al-Baqiyatush Sholihat (Kabisa) di pekan kedua Ramadhan 1441 Hijriah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Perwakilan umat dari tiga benua antusias mengikuti Kajian Bareng (Kabar) Ramadhan 1441 H yang diselenggarakan Rumah Kajian Al-Baqiyatush Sholihat (Kabisa). Kegiatan Kabar Ramadhan itu menghadirkan ulama ternama Prof Dr Din Syamsuddin dan Prof Dr Maman Abdurrahman selaku Pembina Rumah Kabisa. 

Kabar Rumadhan Rumah Kabisa berlangsung selama tujuh hari pada minggu kedua Ramadhan 1441 H. Kegiatan dilangsungkan secara teleconference atau daring. Pesertanya berasal dari Benua Asia, Eropa, dan Amerika. Di antaranya Indonesia, Jepang, Singapura, Hamburg, Los Angeles, dan California.

Kebanyakan peserta Indonesia berasal dari Jakarta, Bandung Raya, Sukabumi, Bogor, Bekasi, Subang,  Garut, Tasikmalaya, Majalengka, Yogyakarta, Trenggalek (Jawa Timur), Samarinda (Kalimantan Timur), dan Ambon. ‘’Alhamdulillah, peserta dari tiga benua antusias, sekalipun kegiatannya hanya berlangsung pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB,” ujar Ketua Rumah Kabisa Wanti Fitriani Mulyasari melalui siaran pers yang diterima Republika, Kamis (14/5).

Menurut Wanti, awalnya kegiatan Kabar Ramadhan 1441H akan dilaksanakan secara tatap muka di Aryaduta Hotel, Kota Bandung. Namun, papar dia, seiring dengan wabah Covid-19, maka kegiatan digelar secara online dengan menggunakan media Zoom.

Kegiatan yang berlangsung virtual itu, papar Wanti, membawa dampak positif dan banyak hikmah. Dari target peserta 90 orang, ungkap dia, ternyata yang berpartisdipasi berhasil mencapai 187 peserta. ‘’Pencapaian jumlah dan sebaran peserta ini sangat jauh melampaui harapan,’’ tambahnya.

Wanti menyatakan, di sesi penutupan, hampir seluruh peserta mengharapkan kegiatan serupa kembali digelar. Rumah Kabisa, papar dia, akan mempertimbangkan usulan para peserta untuk kembali menggelar kegiatan serupa. 

Rumah Kabisa diharapkan bisa terus melaksanakan kajian dengan topik yang dapat mencerahkan umat dalam membangun peradaban yang lebih baik. Kabar Ramadhan 1441H secara resmi ditutup Pembina Rumah Kabisa Prof Dr Din Syamsuddin dan Prof Dr Maman Abdurrahman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement