Selasa 21 Apr 2020 23:38 WIB

Ketika Yerusalem dalam Perlindungan Kedaulatan Muslim

Di bawah kekuasaan Islam, Yerusalem tumbuh dengan pesat.

Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem
Foto: chromosome.wordpress.com
Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi kaum Muslimin, ada tiga tempat di dunia ini yang digelari tanah suci. Ketiganya adalah Makkah (Masjid al-Haram), Madinah (Masjid Nabawi), dan Yerusalem (Masjid al-Aqsa).

Dua yang disebutkan pertama hingga kini masih dalam wilayah kedaulatan Islam. Akan tetapi, Yerusalem tak demikian. Kota di Palestina itu tak henti-hentinya dirongrong kesuciannya. Dalam masa ini, pelaku kejahatan itu adalah Israel.

Baca Juga

Ketika Islam berkuasa

Di bawah kekuasaan Islam, Yerusalem pernah tumbuh begitu pesat. Selain di era Khulafa Ar-Rasyidin, pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah (650-750) dan Dinasti Abbasiyyah (750-969), kota Yerusalem berkembang.

Banyak orang berpendapat bahwa Yerusalem pada ketika itu merupakan tanah yang paling subur di Palestina.

Sayangnya kerukunan di kota tiga agama ini (Islam, Kristen, dan Yahudi) akhirnya retak.

Itu terjadi ketika Al-Hakim Amrullah, seorang pemimpin kerajaan Fatimiyyah berkuasa, Gereja Suci di Yerusalem dihancurkan.

Konon, kebijakan inilah yang menjadi salah satu pemantik terjadinya Perang Salib.

Yerusalem akhirnya ditaklukkan tentara Perang Salib pada tahun 1099 M. Lepaslah tanah suci itu dari kekuasaan Khalifah Al-Musta’lim.

Umat Islam, Yahudi, dan Kristen pun dibantai tentara Perang Salib. Tentara Perang Salib ternyata tak bisa membedakan orang Kristen yang tinggal di Yerusalem. Umat Islam kembali berhasil merebut kembali Yerusalem pada tahun 1187 M di bawah komando pahlawan perang Islam, Salahuddin Al-Ayubi.

Kedamaian kembali tercipta di tanah Yerusalem. Tak ada pembantaian dan semua umat beragama bebas menjalankan keyakinannya. Namun, pada tahun 1243, Yerusalem jatuh kembali ke tangan tentara Salib. Pada tahun 1517, Yerusalem kembali dikuasai Kerajaan Turki Utsmaniyyah. Yerusalem akhirnya terlepas dari genggam an kekuasaan umat Islam setelah Turki kalah dalam Perang Dunia I.

Dalam abad modern ini, Yahudi membuat ulah. Masjid Al-Aqsa bahkan sempat diancam dengan rupa-rupa bahaya. Kondisi inilah yang memantik kemarahan umat Islam di seluruh dunia.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement