Senin 20 Apr 2020 06:46 WIB

Akhlak Nabi Muhammad Adalah Alquran

Aisyah menyatakan, akhlak Nabi Muhammad adalah Alquran

Akhlak Nabi Muhammad adalah Alquran (gambar Ilustrasi)
Akhlak Nabi Muhammad adalah Alquran (gambar Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jiwa Rasulullah Muhammad SAW merangkum banyak akhlak mulia. Ibnu Qayyim menyatakan, Nabi SAW memadukan takwa kepada Allah dan sifat-sifat luhur.

Ketakwaan dapat memperbaiki hubungan antara seorang hamba dan Allah Ta'ala. Adapun akhlak mulia dapat memperbaiki hubungannya dengan sesama makhluk. Jadi, takwa kepada Allah SWT akan melahirkan cinta seseorang kepada-Nya, sedangkan akhlak mulia dapat menarik cinta manusia kepadanya.

Baca Juga

Hisyam bin Amir pernah bertanya kepada Aisyah RA tentang akhlak Rasulullah SAW. Aisyah menjawab, "Akhlak Nabi SAW adalah Alquran" (HR Muslim).

Sungguh, jawaban Aisyah ini singkat, tetapi sarat makna. Ia menyifati Rasulullah SAW dengan satu sifat yang dapat mewakili seluruh sifat yang ada. Memang tepat, akhlak Nabi SAW adalah Alquran.

Allah SWT berfirman, yang artinya, "...Alquran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus..." (QS. Al-Israa': 9).

"(Yang) memberi petunjuk kepada (jalan) yang paling lurus..." (QS. Al-Jinn: 2).

Akhlak Nabi SAW adalah Alquran--kitab suci yang disifati dengan firman Allah, "...tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 2).

Pada masa permulaan dakwah Islam, Nabi Muhammad SAW tidak hanya membangun sisi tauhid, tetapi juga membangun sendi dan pilar akhlak mulia. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sungguh, aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia" (HR. Baihaqi dan Al-Hakim).

Anas RA berkata, "Sungguh, Rasulullah SAW benar-benar manusia dengan akhlak paling mulia. (HR Bukhari-Muslim).

Anas juga berkata, "Selama 10 tahun aku berkhidmat kepada beliau (Rasulullah), aku tidak pernah mendengar beliau mengucapkan kata "Ah", sebagaimana beliau tidak pernah mempertanyakan apa yang kau kerjakan, 'Kenapa kamu mengerjakan ini? atau 'Bukankah seharusnya kamu mengerjakan seperti ini?" (HR Bukhari-Muslim).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement